Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Mengakui Tengah Krisis Kepemimpinan

Kompas.com - 18/03/2013, 10:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comHasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tidak ada satu pun calon presiden atau calon wakil presiden dari partai Islam yang memiliki elektabilitas tinggi. Para tokoh dari partai Islam masih kalah dari tokoh-tokoh yang berasal dari partai nasionalis. Ketua DPP PKS Sohibul Iman mengakui, saat ini partai-partai Islam, termasuk partainya, tengah mengalami krisis kepemimpinan. Selama ini, menurutnya, tokoh yang masuk dalam survei hanya itu-itu saja. Dari PKS, nama yang kerap dimasukkan dalam survei hanya Anis Matta dan Hidayat Nur Wahid. 

"Sejauh ini memang seperti itu adanya. Tapi Insya Allah kami bisa perbaiki dalam waktu 1,5 tahun ini," ujar Sohibul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/3/2013).

Ia mengatakan cukup memercayai hasil-hasil survei. Hasil survei akan dijadikannya cerminan untuk melakukan sejumlah perbaikan. Terkait tokoh yang akan diusung menjadi calon presiden dari PKS, hal itu menurut Sohibu belum dibahas di internal partai. 

"Kami akan melihat hasil pemilu legislatif nanti," katanya.

Partai Islam "keok"

Sebelumnya, peneliti LSI, Adjie Alfaraby, mengungkapkan, tokoh dari Partai Islam dalam bursa capres kalah jauh dibandingkan partai nasional. Partai nasional mampu menempatkan empat tokohnya dalam urutan teratas terkait dukungan suara. Keempatnya adalah Megawati Soekarnoputri (20,7 persen) dari PDI-Perjuangan, Aburizal Bakrie (20,3 persen) dari Partai Golkar, Prabowo Subianto (19,2 persen) dari Partai Gerindra, dan Wiranto (8,2 persen) dari Partai Hanura.

Capres dari partai Islam hanya mendapatkan tempat di peringkat kelima, yakni Hatta Rajasa (6,4 persen) dari Partai Amanat Nasional. Selain itu, tokoh partai Islam lainnya bahkan tidak mampu meraih dukungan sampai 5 persen. Mereka hanya berkutat di perolehan suara sekitar 1 persen seperti Suryadharma Ali (1,9 persen) dari PPP, Anis Matta (1,1 persen) dari PKS, dan Muhaimin Iskandar (1,6 persen) dari PKB.

Adjie menuturkan bahwa lemahnya dukungan figur partai Islam bukan hanya terjadi pada posisi capres, melainkan juga cawapres. "Dari empat kandidat cawapres terkuat, hanya terdapat satu tokoh partai Islam," ucapnya. Keempat tokoh itu adalah Joko Widodo (35,2 persen) dari PDI-Perjuangan, Jusuf Kalla (21,2 persen) dari Partai Golkar, Hatta Rajasa (17,1 persen) dari Partai Amanat Nasional, dan Mahfud MD (15,1 persen) dari kelompok non-partai. Sementara itu, tokoh dari partai Islam lainnya masih di bawah 5 persen dukungan sebagai cawapres, yakni Suryadharma Ali (2,9 persen), Anis Matta (1,9 persen), dan Muhaimin Iskandar (2,2 persen).

Lebih lanjut, kurangnya pamor tokoh Islam juga paralel dengan perolehan suara partainya. Temuan survei LSI pada Maret 2013 menunjukkan, tak ada satu pun partai Islam berada di empat besar perolehan suara. "Semua partai Islam yang telah dinyatakan lolos sebagai peserta pemilu oleh KPU, yaitu PPP, PKB, PAN, dan PKS, hanya memperoleh dukungan di bawah 5 persen," kata Adjie.

Adapun survei ini dilakukan pada tanggal 1-8 Maret 2013 menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden 1.200 orang tersebar di 33 provinsi. Pengumpulan data dilakukan dengan proses wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. Survei juga dilengkapi dengan riset kualitatif seperti focus group discussion, indepth interview, dan analisis media. Sementara itu, margin of error mencapai +/- 2,9 persen.

Ikuti perkembangan berita terkait politik jelang 2014 dalam topik:
Geliat Politik Jelang 2014

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com