JAKARTA, KOMPAS.com — Mayoritas responden survei yang digelar Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) masih menyatakan puas atas kinerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Dari 1.220 responden, 51,6 persen mengaku cukup puas dengan kinerja Presiden.
"Berdasarkan survei, 51,6 persen cukup puas; 4,2 persen sangat puas; 34,8 persen kurang puas; 5,4 persen tidak puas sama sekali; dan 4,3 persen tidak menjawab," kata Direktur SMRC Djayadi Hanan, Minggu (3/2/2013). Survei digelar pada 6-20 Desember 2012, dengan rentang kesalahan plus minus tiga persen dan tingkat keyakinan 95 persen.
Hasil survei dipaparkan dengan tajuk "Kinerja Pemerintah dan Partai, Tren Anomali 2012-2013". Jaedi mengatakan data yang didapat memperlihatkan masyarakat masih menilai positif kinerja Presiden SBY. Bahkan, Presiden SBY dinilai lebih populis pada periode kedua jabatannya.
Data tersebut juga memberikan legitimasi atas kebijakan Presiden. Pada perspektif ekonomi politik, kondisi ekonomi nasional menjadi indikator. "Pada periode pertama, keadaan ekonomi dinilai kurang positif, sedangkan pada periode kedua lebih positif," papar Hanan.
Faktor ekonomi sangat berpengaruh dalam penilaian masyarakat karena aspek ekonomi memang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Jika ekonomi terus membaik, penilaian positif kepada Presiden SBY juga akan terus menguat. "Karena itu, penilaian valid kalau menggunakan perspektif ekonomi," kata Hanan.
Kebijakan atas harga bahan bakar minyak (BBM) juga menjadi penyumbang penilaian positif untuk Presiden SBY. "Di periode kedua, belum dilakukan lagi kebijakan menaikkan harga BBM, membuat citra SBY positif," ujar Hanan. Pada periode pertama pemerintahannya, harga BBM mengalami tiga kali kenaikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.