Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkas P21, Dendy Prasetya Kembali Minta Tak Ditahan

Kompas.com - 04/01/2013, 11:49 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka kasus dugaan penerimaan suap pengurusan anggaran proyek Al Quran dan laboratorium Kementerian Agama Dendy Prasetya kembali mengajukan surat permohonan ke Komisi Pemberantasan Korupsi untuk tidak ditahan. Kali ini, surat ditujukan kepada penuntut KPK, sementara sebelumnya ditujukan kepada penyidik.

Pengacara Dendy, Erman Umar, mengungkapkan, pihaknya mengirimkan surat ke penuntut KPK karena pada Jumat (4/1/2013) ini, berkas pemeriksaan kliennya dinyatakan lengkap (P21) dan dilimpahkan ke proses penuntutan.

"Berarti tanggung jawab diambil alih oleh jaksa penuntut umum. Oleh karena itu, kami menyiapkan surat kepada KPK atas nama penuntut umum," kata Erman di Gedung KPK, Jakarta, saat mendampingi kliennya memenuhi panggilan KPK, Jumat.

Seperti surat permintaan sebelumnya, Dendy menolak ditahan dengan alasan kondisi kesehatannya belum pulih pascakecelakaan Juli 2012 lalu. Saat memenuhi panggilan KPK pagi tadi, putra anggota DPR Zulkarnaen Djabar itu tampak mengenakan tongkat seperti biasanya. Kaki kanan Dendy terlihat digips kemudian dia menggunakan kursi roda setelah berada di dalam lobi Gedung KPK.

"Kondisi Dendy menurut kami masih belum pulih, kami menyiapkan surat kepada penuntut umum mohon dengan kondisi sekarang diberi kesempatan untuk berorbat. Kalau toh, dilakukan ditahan, kami berharap tahanan rumah supaya lebih leluasa berobat," ungkap Erman.

Selain memanggil Dendy, KPK hari ini memanggil ayahnya, Zulkarnaen Djabar. Anggota Komisi VIII DPR itu juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan penerimaan suap kepengurusan anggaran proyek Al Quran dan laboratorium Kemenag.

Keduanya diduga menerima suap senilai lebih dari Rp 10 miliar. Hari ini, berkas pemeriksaan Zulkarnaen juga akan dilimpahkan ke tahap penuntutan.

Berita terkait kasus ini dapat diikuti dalam "Dugaan Korupsi Pengadaan Al Quran"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

    Nasional
    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

    Nasional
    'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

    "Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

    Nasional
    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

    Nasional
    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

    Nasional
    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

    Nasional
    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

    Nasional
    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

    Nasional
    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

    Nasional
    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com