Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisasi Century Berakhir Antiklimaks di Senayan?

Kompas.com - 24/11/2012, 13:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari The Indonesian Institute, Hanta Yudha, pesimis wacana hak menyatakan pendapat (HMP) benar-benar terealisasi. Wacana yang digulirkan sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat bisa berujung pada pemakzulan presiden/wakil presiden. Namun, sebelum pemakzulan terjadi, Hanta memperkirakan wacana ini akan berakhir antiklimaks.

"Di dalam wacana HMP saya melihat ada tiga skenario besar yang sebenarnya ditargetkan partai-partai di DPR," ujar Hanta, Sabtu (24/11/2012), pada diskusi politik di Jakarta.

Hanta menjelaskan, target pertama pengguliran wacana HMP ini adalah untuk menggulingkan Wakil Presiden Boediono. Selain Boediono, Hanta melihat target lainnya yang ingin dicapai adalah degradasi kepercayaan publik terhadap pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal ini bisa berimplikasi pada penurunan elektabilitas Partai Demokrat.

"Target ini bisa dilakukan partai-partai nonkoalisi," kata Hanta.

Kedua, ada parpol tertentu yang menginginkan posisi Wapres. "Jika Wapres bisa digulingkan, maka partai yang berpotensi mengambil posisi itu adalah partai koalisi, bukan Hanura, Gerindra, dan PDI-P," ujar Hanta.

Ketiga, Hanta melihat pengguliran wacana HMP sebenarnya tak bertujuan memakzulkan presiden/wakil presiden, tapi sekedar membuat politik transaksional yang berujung pada perebutan posisi menteri.

"Kita melihat yang pertama sudah ada Sri Mulyani yang terjungkal. Maka akan ada kompromi politik siapa mendapat apa," imbuh Hanta.

Lebih lanjut, Hanta mengungkapkan skenario-skenario politik yang dibuat parpol sebenarnya tidak sejalan dengan aspirasi yang diinginkan masyarakat. Menurutnya, masyarakat hanya ingin membongkar semua praktik korupsi yang ada, termasuk skandal Bank Century.

"Masyarakat hanya ingin zero sum game, politik bumi hangus. Masyarakat ingin semua terbongkar dan semua wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Hanta lagi.

Hanta sangat yakin, skandal Bank Century ini akan berujung antiklimaks dan hanya sekedar dijadikan politik transaksional. "Ini hanya alat untuk 2014 dan kemungkinan antiklimaks. Selain itu, wacana ini juga jadi alat mitra koalisi sekaligus barter politik. Century, Hambalang dan banyak lain hanya bargaining politik," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

    Diresmikan Presiden Jokowi, IDTH Jadi Laboratorium Pengujian Perangkat Digital Terbesar dan Terlengkap Se-Asia Tenggara

    Nasional
    Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

    Hujan Lebat yang Bawa Material Vulkanis Gunung Marapi Perparah Banjir di Sebagian Sumbar

    Nasional
    Pemerintah Saudi Tambah Layanan 'Fast Track' Jemaah Haji Indonesia

    Pemerintah Saudi Tambah Layanan "Fast Track" Jemaah Haji Indonesia

    Nasional
    Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

    Banjir Luluh Lantakkan Sebagian Sumatera Barat, Lebih dari 40 Orang Tewas

    Nasional
    Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

    Berkaca Kecelakaan di Ciater, Polisi Imbau Masyarakat Cek Dulu Izin dan Kondisi Bus Pariwisata

    Nasional
    Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

    Dugaan SYL Memeras Anak Buah dan Upaya KPK Hadirkan 3 Dirjen Kementan Jadi Saksi

    Nasional
    Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

    Jokowi Santap Nasi Goreng dan Sapa Warga di Sultra

    Nasional
    Prabowo Klaim Serasa Kubu 'Petahana' Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

    Prabowo Klaim Serasa Kubu "Petahana" Saat Pilpres dan Terbantu Gibran

    Nasional
    Prabowo Mengaku Diuntungkan 'Efek Jokowi' dalam Menangi Pilpres

    Prabowo Mengaku Diuntungkan "Efek Jokowi" dalam Menangi Pilpres

    Nasional
    Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

    Bantah Menang Pilpres Akibat Bansos, Prabowo: Tuduhan Kosong

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta 'Uang Pelicin' ke Kementan

    [POPULER NASIONAL] Reaksi Usai Prabowo Tak Mau Pemerintahannya Diganggu | Auditor BPK Minta "Uang Pelicin" ke Kementan

    Nasional
    Sejarah Hari Buku Nasional

    Sejarah Hari Buku Nasional

    Nasional
    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

    Nasional
    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com