JAKARTA, KOMPAS.com — Sebagaimana dapat diduga sebelumnya, penjelasan pihak istana yang disampaikan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi mewakili Presiden tidak memberikan solusi berarti pada upaya mengakhiri pertikaian Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian Negara RI.
Anggota Komisi III DPR dari Franksi Partai Golongan Karya, Bambang Soesatyo, di Jakarta, Senin (8/10/2012), mengatakan, "Tidak ada solusi yang berarti, kecuali hanya bentuk pembelaan terhadap Presiden atas berbagai tudingan dan pertanyaan publik yang menyebut Presiden melakukan pembiaran."
Apalagi, berbagai jejaring sosial media bahkan secara terbuka terungkap pelesetan istilah KPK sebagai "Ke Mana Presiden Kita". Namun, Bambang tetap meminta publik patut mengapresiasi penjelasan Mensesneg. Namun yang dibutuhkan publik saat ini bukan sekadar penjelasan. Tetapi, tindakan nyata kepala negara dalam upaya mengakhiri kekisruhan yang berpotensi melemahkan semangat penegakan hukum dan pemberantasan korupsi.
"Sikap Presiden harus jelas berdasarkan ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku sebelum persoalan menjadi melebar dan dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan mengadu domba dan terus memprovokasi kedua lembaga itu," ujar Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.