Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: SBY Harus Surati Obama!

Kompas.com - 18/09/2012, 21:14 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) di DPR Tjatur Sapto Edy mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersikap tegas kepada Pemerintah Amerika Serikat terkait peredaran film Innocence of Muslims. Hal itu bisa dilakukan dengan cara mengirimkan surat yang meminta agar Presiden AS Barrack Obama menghukum sutradara film tersebut.

Tjatur mengatakan, selama ini Pemerintah Indonesia hanya menyampaikan proses secara lisan terhadap film yang memicu aksi kekerasan dari kalangan umat Muslim. Kericuhan itu sendiri, kata Tjatur, merupakan pelampiasan atas ketidakpuasan dari sikap Presiden.

"Pemerintah jangan hanya protes dengan perkataan. Saya pikir Presiden SBY atas nama rakyat Indonesia, atas nama kemanusiaan, atas soliditas umat beragama, buatlah surat yang keras kepada Presiden Obama. Presiden SBY jangan sungkan-sungkan meminta agar Presiden Obama menghukum pembuat film tersebut," kata Tjatur di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (18/9/2012).

Ia mengatakan, setiap umat beragama, tidak hanya Muslim, pasti akan mengutuk keras dan marah pada film yang berisi penghinaan kepada tokoh penting pembawa ajaran agamanya. Dia menegaskan, film Innocence of Muslims itu adalah bentuk penghinaan kepada umat Islam. Oleh sebab itu, umat Islam berhak marah atas film tersebut. Tjatur menilai, film tersebut lebih banyak berdampak pada keburukan karena dapat memicu perpecahan bangsa dan aksi kekerasan sepihak.

"Kita sarankan dan minta umat Islam untuk berpikiran dingin menyikapi keadaan itu. Kemarahan hendaknya tidak diliputi dengan nafsu marah. Marah seharusnya karena cinta kepada Nabi (Muhammad). Kita boleh demo, tapi jangan sampai merusak dan melukai," katanya.

Presiden Yudhoyono telah menyampaikan kecaman keras terhadap peredaran film yang disutradarai oleh Nakoula Basseley Nakoula (55) tersebut. Menurut Presiden, jika perbuatan semacam itu dibiarkan maka akan terjadi konflik.

"Saya sudah menyampaikan ketidaksenangan dan kecaman saya atas diedarkannya (film) yang merupakan bentuk pelecehan. Kalau hal-hal itu terus dibiarkan, akan terjadi benturan di seluruh dunia," ujar Presiden Yudhoyono di acara Munas Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU 2012 di Pondok Pesantren Kempek, Palimanan, Cirebon, Jawa Barat, Senin (17/9/2012).

Berita terkait reaksi atas film ini dapat diikuti dalam topik "Reaksi atas Film 'Innocence of Muslims'".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

    124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

    Nasional
    Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

    Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

    Nasional
    Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

    Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

    Nasional
    Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

    Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

    Nasional
    SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

    SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

    Nasional
    Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

    Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

    Nasional
    SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

    SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

    Nasional
    Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

    Kementan Kerap Tanggung Biaya Makan Bersama SYL dan Eselon I

    Nasional
    Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

    Draf Revisi UU Polri: Perpanjangan Usia Pensiun Jenderal Polisi Ditetapkan dengan Keputusan Presiden

    Nasional
    Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

    Bayar Cicilan Apartemen Biduanita Nayunda, SYL: Saya Merasa Berutang Budi

    Nasional
    Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

    Kehadirannya Sempat Buat Ricuh di MK, Seorang Saksi Mengaku Tambah Ratusan Suara PAN di Kalsel

    Nasional
    Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

    Gerindra: Negara Rugi jika TNI-Polri Pensiun di Usia 58 Tahun

    Nasional
    Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

    Kemenkominfo Galang Kolaborasi di Pekanbaru, Jawab Tantangan Keberagaman untuk Kemajuan Bangsa

    Nasional
    Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

    Pegawai Setjen DPR Antusias Donor Darah, 250 Kantong Darah Berhasil Dikumpulkan

    Nasional
    Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

    Kasus Timah, Kejagung Tahan Eks Dirjen Minerba Kementerian ESDM

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com