Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Tuntaskan Masalah Makelar Lahan

Kompas.com - 02/08/2012, 20:10 WIB
Hindra Liauw

Penulis

BANTEN, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran kementerian dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk menuntaskan kasus makelar lahan. Ada banyak lahan yang dikuasai makelar sehingga harganya melambung tinggi. Proses investasi pun terhambat karena sulit membebaskan lahan.

"Mari kita selesaikan bersama-sama," kata Kepala Negara seusai memimpin rapat koordinasi di Gedung PT Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (2/8/2012).

Presiden kembali menjanjikan akan segera menerbitkan peraturan presiden tentang pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang merupakan produk hukum turunan dari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

Secara terpisah, Kepala BPN Hendarman Supandji mengatakan, kasus makelar lahan di Indonesia sudah dapat dikategorikan pemerasan. Hendarman, yang juga mantan Jaksa Agung, mengatakan, dirinya telah berkomunikasi dengan pihak terkait untuk menuntaskan masalah makelar lahan. "Hukum akan ditegakkan," kata Hendarman.

Di Semarang, Tim Pembebasan Tanah kesulitan membebaskan lahan untuk tol Semarang-Solo ruas Ungaran-Bawen. Hingga kini, tercatat ada 68 warga Desa Lemah Ireng, Kecamatab Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, yang belum bersedia melepas 82 bidang tanah seluas 10,7 hektar.

Karena belum juga mencapai kesepakatan, Tim Pembebasan Tanah (TPT) menempuh jalur konsinyasi, dengan menitipkan uang di pengadilan negeri setempat. Tim penaksir menghargai tanah di lokasi itu Rp 65.000 hingga Rp 175.000 per meter persegi. Namun, warga minta tanah mereka dihargai Rp 250.000 hingga Rp 400.000 per meter persegi.

Kendati uang konsinyasi telah dititipkan di pengadilan, pada Jumat (11/5/2012), pemilik tanah mencabut patok yang dipasang TPT. Warga menilai TPT tidak berhak memasang patok karena masalah pembebasan lahan belum selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Di APEC, Mendag Zulhas Ajak Jepang Perkuat Industri Mobil Listrik di Indonesia

Nasional
Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Biaya UKT Naik, Pengamat Singgung Bantuan Pendidikan Tinggi Lebih Kecil dari Bansos

Nasional
Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com