Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

23 Mei, Jenazah Korban Sukhoi Diserahkan kepada Keluarga

Kompas.com - 20/05/2012, 20:51 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri akan menyerahkan 45 jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Super Jet 100 kepada pihak keluarga masing-masing, Rabu (23/5/2012) mendatang. Penyerahan jenazah akan dilakukan di Bandara Halim Perdanakusuma.

"Bagi keluarga korban yang ingin melihat jenazah, kami memberikan kesempatan untuk melihatnya di RS Polri mulai Selasa siang tanggal 22 Mei, pukul 13.00. Setelah itu peti akan dikunci dan ditutup sampai upacara penyerahan jenazah," ujar Kepala Rumah Sakit Polri Brigadir Jenderal Agus Prayitno dalam jumpa pers Minggu (20/5/2012).

Menurutnya, Tim antemortem DVI akan menghubungi keluarga korban terlebih dahulu, untuk meminta kesediaan melihat jenazah.

Sementara itu, kata Agus, tim DVI saat ini membutuhkan waktu semaksimal mungkin untuk melakukan rekonstruksi tubuh korban sesuai dengan data-data post mortem. Beberapa data di antaranya data DNA, properti yang dipakai sebelum meninggal, dan data gigi geligi. "Kami juga memerlukan waktu untuk mempersiapkan surat-surat yang diperlukan seperti surat kematian, surat identifikasi, dan berita acara serah terima yang semuanya berguna bagi keluarga yang ditinggalkan," terang Agus.

Minggu (20/5/2012), tim DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 45 jenazah korban kecelakaan pesawat buatan Rusia itu. Jumlah itu terdiri dari 35 Warga Negara Indonesia (WNI) dan 10 Warga Negara Asing (WNA). Jumlah korban pria sebanyak 31 orang, sedangkan korban perempuan sebanyak 14 orang.

Kebanyakan dari mereka ditemukan dalam keadaan tubuh yang tak utuh akibat kecelakaan pesawat yang menabrak tebing di Gunung Salak, Rabu, 9 Mei lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

    "Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

    Nasional
    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

    Nasional
    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

    Nasional
    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    [POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

    Nasional
    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

    Nasional
    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

    Nasional
    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

    Nasional
    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

    BrandzView
    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

    Nasional
    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

    Nasional
    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com