Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Korban Sukhoi Tertimbun Longsoran Tanah

Kompas.com - 17/05/2012, 17:07 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Proses evakuasi korban pesawat Sukhoi Superjet 100 masih terus dilakukan hingga Kamis (17/5/2012) ini. Tim SAR gabungan menduga sebagian korban telah tertimbun longsoran tanah yang terjadi saat pesawat tersebut menghantam tebing Gunung Salak, Jawa Barat.

Hal ini diungkapkan Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo, Kamis (17/5/2012), dalam jumpa pers di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. "Ini tertimbun tanah. Jadi tanah dari atas runtuh dan menimbun para korban di sana," ujar Daryatmo.

Dari lokasi di kemiringan 85-90 derajat itu, katanya, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi beberapa bagian tubuh. "Ada 9 kantong jenazah awalnya tapi karena sulit dinaikkan ke atas jadi digabung menjadi 5 kantong jenazah yang sekarang sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri," ucap Daryatmo.

Hingga hari kesembilan operasi pencarian dan evakuasi korban Sukhoi dilakukan, Daryatmo mengatakan pihaknya sudah membawa 35 kantong jenazah ke Jakarta. Dari jumlah tersebut, pihaknya belum menemukan korban yang selamat.

"Kami belum akan tutup atau sudahi operasi ini meski hasilnya belum ada yang kami temukan selamat," tandasnya.

Seperti diberitakan, pesawat Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan pada Rabu (9/5/2012) lalu saat melakukan joyflight dari bandara Halim Perdana Kusuma menuju Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Saat di tengah perjalanan, pesawat buatan Rusia itu menabrak tebing Gunung Salak hinga berkeping-keping.

Sebanyak 45 orang penumpang dan awak pesawat menjadi korban dalam peristiwa itu. Jumlah itu terdiri dari 8 warga Rusia, 1 warga Perancis, dan sisanya adalah warga Indonesia yang merupakan karyawan manajemen maskapai penerbangan, pramugari, dan wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

    Tolak Wacana Penjudi Online Diberi Bansos, MUI: Berjudi Pilihan Hidup Pelaku

    Nasional
    MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

    MUI Keberatan Wacana Penjudi Online Diberi Bansos

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK 'Gentle'

    [POPULER NASIONAL] Menkopolhukam Pimpin Satgas Judi Online | PDI-P Minta KPK "Gentle"

    Nasional
    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Polisi Temukan Bahan Peledak Saat Tangkap Terduga Teroris di Karawang

    Nasional
    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Polisi Tangkap Satu Terduga Teroris Pendukung ISIS dalam Penggerebekan di Karawang

    Nasional
    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    BPIP: Kristianie Paskibraka Terbaik Maluku Dicoret karena Tak Lolos Syarat Kesehatan

    Nasional
    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Sekjen Tegaskan Anies Tetap Harus Ikuti Aturan Main meski Didukung PKB Jakarta Jadi Cagub

    Nasional
    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    PKB Tak Resisten Jika Anies dan Kaesang Bersatu di Pilkada Jakarta

    Nasional
    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Ditanya Soal Berpasangan dengan Kaesang, Anies: Lebih Penting Bahas Kampung Bayam

    Nasional
    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Ashabul Kahfi dan Arteria Dahlan Lakukan Klarifikasi Terkait Isu Penangkapan oleh Askar Saudi

    Nasional
    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Timwas Haji DPR Ingin Imigrasi Perketat Pengawasan untuk Cegah Visa Haji Ilegal

    Nasional
    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Selain Faktor Kemanusian, Fahira Idris Sebut Pancasila Jadi Dasar Dukungan Indonesia untuk Palestina

    Nasional
    Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

    Kritik Pengalihan Tambahan Kuota Haji Reguler ke ONH Plus, Timwas Haji DPR: Apa Dasar Hukumnya?

    Nasional
    Pelaku Judi 'Online' Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

    Pelaku Judi "Online" Dinilai Bisa Aji Mumpung jika Dapat Bansos

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com