Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HB IX, Anak Seorang Bapak Visioner

Kompas.com - 14/04/2012, 11:49 WIB

 

Aku memang orang berpendidikan Barat, Namun, aku tetap orang Jawa.

Begitu ungkapan Sultan Hamengku Buwono IX saat dinobatkan sebagai Raja Mataram menggantikan ayahandanya, Sultan Hamengku Buwono VIII, yang bertakhta pada 1921-1939. Ungkapan itu dikutip banyak sejarawan, penulis, ataupun surat kabar, dengan berbagai ulasan dan analisis. Sampai peringatan satu abad HB IX pada bulan ini, ungkapan itu kembali dibahas.

Apa yang diungkapkan HB IX itu sebenarnya lebih tegas dari yang dinasihatkan ayahandanya, HB VIII. Nasihat itu tidak ditunjukkan kepada Dorodjatun (nama kecil HB IX), tetapi nasihat orangtua untuk semua anaknya. Sesungguhnya ungkapan itu seperti menjadi jati diri keluarga Mataram khususnya HB IX dan saudara-saudaranya,

Dalam kalimat lain, ungkapan Romo Tirun (cucu HB VIII atau putra GBPH Prabuningrat kakak kandung HB IX), bahwa eyangnya mempunyai visi ke depan untuk anak-anaknya. Belum banyak orang tahu bahwa yang disekolahkan ke Belanda bukan hanya HB IX. Empat saudara kandungnya yang lain, yaitu Pangeran Puruboyo, Pangeran Prabuningrat, Pangeran Bintoro, dan Pangeran Hertog, juga disekolahkan ke Belanda oleh HB VIII.

Sekolah di Belanda bukan berarti menjadi antek-antek Belanda. Sepulang dari Belanda, HB IX dan saudara-saudaranya justru menjadi tokoh-tokoh pergerakan yang gigih. Pangeran Prabuningrat dan Pangeran Puruboyo waktu itu menjadi anggota BPUPKI, badan yang mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Bahkan Pangeran Bintoro menjadi duta besar pertama di Kerajaan Thailand.

Demikian pula dengan saudara yang lain, yaitu Pangeran Prabuningrat sebagai rektor pertama setelah UII (Universitas Islam Indonesia) pindah ke DI Yogyakarta. Sebagaimana dicuplik dalam buku Dakwah Dinasti Mataram karangan Heru Basuki, Sekolah Tinggi Islam (STI) Jakarta adalah cikal bakal dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Konon perguruan tinggi Islam Jakarta itu dipindahkan oleh Bung Hatta ke Yogyakarta, karena situasi Jakarta selama tahun 1946-1948 tidak menentu.

Gebrakan HB VIII itu, menurut Romo Tirun, merupakan penggemblengan mentalitas dan moralitas untuk anak bangsa. Sejak umur empat tahun HB IX dan beberapa saudaranya dititipkan ke orang-orang Belanda, juga sebagai bentuk kesederhanaan HB VIII dalam mendidik anak-anaknya. Meskipun anak raja, mereka tidak harus hidup di lingkungan istana, namun bagaimana harus merasakan hidup dalam ketidakmewahan.

Kerelaan HB VIII saat anaknya dikeluarkan dari istana dan dititipkan kepada orang Belanda, juga terselip muatan politis. Dengan cara itu, HB VIII dapat menyekolahkan anak-anaknya ke Belanda. Sepulang dari sekolah di Belanda ternyata kelima anak HB VIII itu menjadi anak-anak republik yang ikut andil dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia.

”Anak-anak keraton” itu memang sudah dipersiapkan untuk menjemput lahirnya negara Republik Indonesia. Ini tergambar jelas dari kutipan Romo Tirun yang mengungkapkan nasihat HB VIII kepada anak-anaknya. ”Kamu boleh belajar budaya Belanda sedalam-dalamnya. Itu bekal hidup di masa depan untuk mempelajari suatu bangsa. Namun, kamu jangan larut dalam kehidupan mereka. Bahkan jangan sampai kamu menikah dengan orang Belanda”.

Sejak lama

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Menag Cek Persiapan Dapur dan Hotel di Madinah untuk Jemaah Indonesia

Nasional
 Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Melalui Platform SIMPHONI, Kemenkominfo Gencarkan Pembinaan Pegawai dengan Pola Kolaboratif

Nasional
PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

PPP Anggap Wacana Tambah Menteri Sah-sah Saja, tapi Harus Revisi UU

Nasional
Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Eks KSAU Ungkap 3 Tantangan Terkait Sistem Pertahanan Udara Indonesia

Nasional
Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Mayoritas Provinsi Minim Cagub Independen, Pakar: Syaratnya Cukup Berat

Nasional
Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Soal Gagasan Penambahan Kementerian, 3 Kementerian Koordinator Disebut Cukup

Nasional
 Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Belum Diatur Konstitusi, Wilayah Kedaulatan Udara Indonesia Dinilai Masih Lemah,

Nasional
PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

PAN Setia Beri Dukungan Selama 15 Tahun, Prabowo: Kesetiaan Dibalas dengan Kesetiaan

Nasional
PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

PAN Setia Dukung Prabowo Selama 15 Tahun, Zulhas: Ada Kesamaan Visi dan Cita-cita

Nasional
Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Koalisi Vs Oposisi: Mana Cara Sehat Berdemokrasi?

Nasional
Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Pansel Capim KPK Diminta Tak Buat Kuota Pimpinan KPK Harus Ada Unsur Kejaksaan atau Kepolisian

Nasional
Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Berkaca dari Kasus Firli, Pansel Capim KPK Diminta Lebih Dengarkan Masukan Masyarakat

Nasional
Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com