JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah memerintahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar beserta jajarannya untuk mencari jalan keluar terkait unjuk rasa buruh pabrik yang menuntut kesepakatan upah minimum kabupaten (UMK) 2012. Muhaimin dan jajarannya diminta segera melakukan komunikasi aktif dengan perwakilan para buruh sehingga tercapai kesepahaman.
"Aksi pemblokiran jalan tol bukan keinginan para buruh. Namun, telah merugikan orang banyak. Tindakan itu tidak perlu terjadi bilamana komunikasi antarpihak terkait dilakukan dengan baik," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada Kompas.com, Jumat (27/1/2012).
Julian mengatakan, kendati tak terkait langsung dengan tuntutan para buruh, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemennakertrans) tetap harus mengambil inisiatif atau peran dalam memfasilitasi atau menengahi konflik antara buruh dan perusahaan. "Selanjutnya, Kemennakertrans mensosialisasikan apa yang telah menjadi capaian kesepahaman para buruh atau pekerja dan tempat mereka bekerja. Dengan demikian, masyarakat menjadi jelas, terkait duduk persoalannya dan langkah solusinya," kata Julian.
Aksi unjuk rasa buruh pabrik di Bekasi, Jawa Barat, berlangsung di lima lokasi, yaitu meliputi Jalan Teuku Umar, Jababeka I, Hyundai, Ejiep, dan MM2100. Aksi ini membuat Tol Cikampek tidak bisa dilalui sehingga arus Jakarta menuju Bandung dialihkan ke kawasan industri Cibitung.
Penutupan oleh peserta aksi dilakukan di Kilometer 30. Pengunjuk rasa yang jumlahnya diperkirakan mencapai 5.000 buruh itu menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki dalam melakukan aksinya. Akibat pemblokiran tersebut, kemacetan terlihat mulai dari Karawang Timur, sekitar 20 kilometer dari lokasi pemblokiran.
Aliansi buruh itu membagi massa ke dalam tiga rombongan, yakni rombongan penyisir, sosialisasi, dan orasi, dengan menutup sejumlah akses transportasi darat. "Aksi penyisiran sudah dilakukan sejak pukul 05.00. Massa akan dikumpulkan di Simpang Patung Kuda Jababeka II, Cikarang, sebagai pusatnya dan bergerak sesuai misi masing-masing rombongan," kata Fathony, salah satu koordinator buruh.
Menurut Fathony, target pelumpuhan adalah perusahaan yang hingga kini belum melaksanakan UMK 2012 yang jumlahnya terdata sebanyak 109 perusahaan dari berbagai sektor industri, seperti otomotif, elektronik, dan konfeksi.
Secara terpisah, Koordinator Aliansi Sekber Kabupaten Bekasi, Nining Elitas, mengaku akan berkoordinasi bersama aliansi buruh untuk bergabung dalam rombongan di Simpang Patung Kuda Jababeka II serta bergerak menutup akses jalan utama dan pintu tol kawasan industri setempat untuk melumpuhkan aktivitas produksi. "Kami memiliki massa dari 4.831 pabrik yang beroperasi di Kabupaten Bekasi," ujar Nining.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.