Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Telah Kehilangan Kepercayaan terhadap Presiden SBY

Kompas.com - 08/01/2012, 21:52 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei Lembaga Survei Indonesia yang menunjukkan penurunan tajam tren persepsi atas kondisi penegakan hukum secara nasional yang berada di bawah angka minus 7, merupakan gambaran bahwa rakyat telah kehilangan kepercayaan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Angka minus 7 ini merupakan rekor terendah tren persepsi publik atas kondisi penegakan hukum nasional.

Data longitudinal LSI mencatat tren persepsi publik atas kondisi penegakan hukum secara nasional selama masa pemerintahan Presiden Yudhoyono pernah mencapai angka tertinggi, 32 pada bulan Desember 2008.

Namun berikutnya tren tersebut seolah terjun bebas, pada Desember 2006 hanya mencapai angka lima. Ini terjadi karena faktor pembentukan panitia khusus DPR untuk menyelidiki skandal pemberian dana talangan ke Bank Century yang juga dibentuk pada bulan Desember tahun ini.

Tren persepsi publik kembali menurun hanya di angka dua pada Desember 2010 dan Desember tahun 2011 angkanya minus 7.

Praktisi hukum Todung Mulya Lubis mengatakan, hasil survei LSI sangat penting untuk dilihat dari kaca mata politik dan hukum. Kasus korupsi yang penanganannya tak memuaskan publik menurut Todung membuat tren persepsi atas penegakan hukum secara nasional menurun tajam. Secara politik Todung melihat bahwa rakyat telah kehilangan kepercayaan terhadap Presiden Yudhoyono.

"Ada dua babak yang menarik dalam pemerintahan Presiden SBY. Babak yang pertama terjadi dalam rentang tahun 2004-2008 dimana masih ada kepercayaan publik di sana. Babak kedua pada periode 2009-2011 dimana publik telah kehilangan kepercayaan. Grafik tren persepsi penegakan hukum secara nasional seperti terjun bebas di survei LSI ini," kata Todung di Jakarta, Minggu (8/1/2011).

Secara politik menurut Todung, publik tak mau mengerti, mengapa kasus-kasus korupsi seperti yang melibatkan mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, skandal Bank Century hingga kasus yang melibatkan istri mantan Wakapolri Adang Daradjatun, Nunun Nurbaeti tak terungkap dengan gamblang.

Malah menurut Todung, bagi publik ada semacam upaya lokalisasi kasus pada orang tertentu tanpa mengungkap siapa otak korupsinya. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

Nasional
Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com