Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adnan Didesak Bongkar Korupsi di Polri

Kompas.com - 03/12/2011, 15:20 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Adnan Pandu Praja, salah seorang pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi terpilih, didesak membongkar kasus-kasus korupsi di kepolisian setelah resmi bertugas di lembaga antkorupsi tersebut. Pasalnya, Adnan dinilai tahu banyak soal penyimpangan di tubuh Polri.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meyakini, Adnan mengetahui modus-modus serta kasus korupsi di tubuh kepolisian lantaran sudah menjabat anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) selama enam tahun.

Meski demikian, ia ragu Adnan mau menyeret para perwira tinggi Polri yang diduga melakukan korupsi jika melihat kinerjanya di Kompolnas.

”Ketika di Kompolnas, dia tidak mencuat dan tidak agresif membenahi Polri. Orang yang banyak tahu belum tentu mau ungkap. Tapi, kami akan terus dorong dia untuk mau membongkar,” kata Neta ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/12/2011 ).

Adnan dipercaya mayoritas fraksi di Komisi III DPR sehingga terpilih menjadi salah satu pimpinan KPK yang akan bertugas hingga tahun 2015. Dia akan memimpin KPK bersama empat pimpinan lain, yakni Abraham Samad, Busyro Muqoddas, Bambang Widjojanto, dan Zulkarnain.

Neta mengatakan, harapan terhadap Adnan besar karena KPK selama ini tak pernah menyetuh kepolisian. KPK, kata dia, pernah memeriksa mantan Kepala Polri Jenderal (Purn) Rusdiharjo, tetapi bukan terkait kasus di Polri.

”KPK juga pernah periksa anggota berpangkat kombes, tapi sebagai penyidik KPK,” kata Neta.

Neta menambahkan, kali ini Adnan tak bisa berkelit seperti ketika masih bertugas di Kompolnas bahwa tidak memiliki kewenangan. Nantinya, dia punya kewenangan yang luar biasa untuk membenahi Polri.

Dalam 100 hari pertama, Neta berharap Adnan mampu membuktikan kinerjanya, di antaranya dengan menangkap buronan Nunun Nurbaeti, istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun, serta mengusut kasus rekening gendut.

”Paling tidak, dia harus mampu bawa (jerat) satu atau dua perwira tinggi Polri. Apalagi kalau bisa tangkap tangan,” pungkas Neta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com