Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elza: KPK Lokalisasi Kasus Nazaruddin

Kompas.com - 10/11/2011, 15:44 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi dinilai melokalisasi kasus dugaan suap wisma atlet yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin. Lembaga antikorupsi itu dianggap tidak mengembangkan kesaksian Nazaruddin untuk menjerat pihak lain.

Kuasa hukum Nazaruddin, Elza Syarief, mempertanyakan status Direktur Utama PT Duta Graha Indah (PT DGI) Dudung Purwadi yang belum juga ditetapkan sebagai tersangka kasus ini.

"Terbukti Idris (Manajer Pemasaran PT DGI) cuma manajer. Dia tidak bertanggung jawab sendiri, kan ada bosnya, direktur yang ambil-ambil duit perusahaan. Itu ternyata enggak jadi tersangka, Dudung itu," kata Elza di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (10/11/2011), saat mendampingi Nazar diperiksa.

Adapun Idris diduga memberikan suap berupa cek Rp 4,3 miliar kepada Nazaruddin. Pemberian cek itu dilakukan bersama Dudung dan anak buah Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang.

Elza juga mengatakan, dalam memeriksa Nazaruddin, penyidik KPK belum mengajukan pertanyaan yang bersifat substansial.

"Baru ditanya ke mana saja selama di Singapura, perjalanannya menggunakan paspor apa, nah itu kan tidak ada kaitannya dengan wisma atlet," katanya.

Selama empat kali diperiksa, kata Elza, kliennya belum ditanya soal aliran dana ke Partai Demokrat atau terkait kader-kader partai biru itu.

Sementara hari ini, Nazaruddin sudah diminta menandatangani berkas pemeriksaan perkaranya yang dinyatakan lengkap atau P21.

"Penyidik dan jaksa bilang sudah lengkap, ya terserah. Tapi bagi kami, Nazaruddin belum selesai berikan keterangan," ujarnya.

Nazaruddin, menurut dia, belum memberikan data dan bukti lengkap terkait dugaan keterlibatan pihak lain dalam kasus yang menjeratnya itu. KPK dianggapnya seolah menyia-nyiakan kesaksian Nazaruddin yang sudah susah payah diburu hingga ke Cartagena, Kolombia.

"Klien saya dijemput susah payah dengan biaya besar tujuannya memberikan penjelasan dan keterangan supaya masalah itu jelas dan terang, tetapi nyatanya kok sekarang dia ini tidak bisa bicara?" ungkap Elza.

Adapun kasus wisma atlet yang menjerat Nazaruddin akan segera memasuki tahap baru. Dalam dua pekan ke depan, mantan anggota DPR itu akan menjalani persidangan menyusul berkas perkara pemeriksaannya yang dinyatakan lengkap hari ini.

Selama empat kali diperiksa KPK, Nazaruddin baru buka suara pada pemeriksaan ketiga dan keempat. Seusai menjalani pemeriksaan terakhir pada 12 Oktober, Nazaruddin menyebut adanya dana Rp 8 miliar yang mengalir ke anggota Badan Anggaran DPR; Angelina Sondakh, Mirwan Amir, Wayan Koster; dan ke Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com