Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Layanan Informasi Badan Publik Lambat!

Kompas.com - 01/08/2011, 16:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Program reformasi birokrasi yang dilakukan oleh pemerintah selama ini belum meningkatkan kualitas pelayanan informasi publik. Padahal, diantara tujuan dilaksanakannya reformasi birokrasi adalah meningkatnya kualitas pelayanan publik. Pernyataan itu dikemukakan Koordinator Research and Development Seknas Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), M Maulana, dalam seminar Launching Hasil Kerja Lapangan Uji Akses Permintaan Informasi, di Hotel Harris, Jakarta, Senin (1/8/2011).

Maulana mengatakan, hal tersebut didasari fakta lapangan yang ditemukan Seknas Fitra selama mengajukan permintaan informasi publik ke 118 lembaga negara di tingkat nasional.

"Pertama, pelayanan informasi di badan publik masih lambat. Dari 118 badan publik, 54 atau sebesar 45,8 persen diantaranya memberikan informasi. Dari 54 badan publik itu, 26 diantaranya memberikan informasi dalam jangka waktu 1 hingga 17 hari kerja. 15 badan publik memberikan informasi setelah diajukan keberatan, dan 13 lainnya memberikan informasi setelah dilaksanakan mediasi di Komisi Informasi Pusat," ujar Maulana.

Ia menambahkan, faktor pimpinan juga memengaruhi lambatnya keterbukaan informasi di badan publik. Pengalaman itu, kata Maulana, dialami saat ada anggota konfirmasi badan publik untuk mengambil informasi di kantornya. Karena pimpinan yang tidak berada ditempat, pemohon informasi seringkali akhirnya harus datang kembali di waktu yang ditentukan. Selain itu, surat permintaan informasi anggaran masih dianggap sebagai surat yang sangat penting, sehingga pegawai badan publik terkadang tidak berani menerima. Akhirnya penerimaan surat permintaan informasi berlangsung cukup lama karena harus menemukan pegawai yang 'siap'.

"Tingkat eselon juga mempengaruhi lambatnya pelayanan itu. Seringkali ada indikasi kesulitan Pejabat Publik Informasi Daerah yang dijabat oleh eselon III atau dibawahnya untuk mengkordinasikan permintaan informasi ke satuan kerja lainnya," paparnya.

Beberapa fakta tersebut, kata Maulana, mengindikasikan sebagian besar badan publik belum siap melaksanakan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik (KIP). Indikasi itu terjadi karena belum didukung dengan kapasitas dan kualitas SDM yang memadai dalam memahami implementasi UU KIP.

Menurutnya, meski baru satu tahun UU KIP diberlakukan, tetapi setiap lembaga negara sudah harus menyiapkan infrastruktur yang memadai dalam pelayanan informasi publik. "Sehingga, di saat muncul gelombang permintaan informasi yang cukup besar, maka tidak terlalu menggangu kerja pencapaian output bagi masyarakat," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Maulana, pihaknya meminta agar fokus kegiatan reformasi birokrasi harus memberikan dampak terhadap peningkatan kualitas pelayanan informasi. Ia menghimbau, reformasi birokrasi jangan hanya difokuskan pada remunerasi pegawai yang mengakibatkan pembengkakan anggaran tiap tahunnya.

"Setiap pimpinan lembaga negara juga harus segera menunjuk PPID dan menyusun standar pelayanan informasi publik, untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap permintaan informasi dari masyarakat," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com