Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atasan Rosa dari Partai Penguasa

Kompas.com - 28/04/2011, 13:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum Mirdo Rosalina Manullang, tersangka dugaan suap terkait pembangunan wisma atlet Sea Games, Komaruddin Simanjuntak, mengungkapkan, atasan yang memerintahkan kliennya untuk mengantarkan seorang pengusaha menemui Sekretaris Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam adalah seorang politisi. Sang politisi berasal dari partai penguasa. Namun, Komar enggak menyebutkan nama politisi dan partai penguasa yang dimaksud.

"Atasannya itu dari partai yang tengah berkuasa," ucap Komaruddin ketika dihubungi, Kamis (28/4/2011).

Rosa dan Wafid ditetapkan sebagai tersangka bersama seorang pengusaha bernama Mohamad El Idris yang menjadi petinggi PT Duta Graha Indah. PT DGI adalah pemenang proyek pembangunan wisma atlet. Ketiganya tertangkap tangan pekan lalu beserta cek senilai Rp 3,2 miliar sesaat setelah diduga bertransaksi suap di kantor Wafid.

Sebelumnya, Komaruddin mengungkapkan bahwa Rosa hanya diperintahkan atasannya, seorang politisi untuk mengantarkan pengusaha yang menjadi teman atasannya tersebut. Ia juga membantah jika Rosa disebut sebagai mediator atau pun inisiator dalam dugaan suap itu. Menurut dia, Rosa hanya karyawan swasta biasa.

"Dia cuma karyawan tidak punya kemampuan untuk itu. Dia karyawan disuruh ke sana kemari oleh pimpinannya harus mau," ujarnya.

Sementara itu, Wafid melalui kuasa hukumnya, Erman Umar, mengungkapkan tidak mengenal Idris, pengusaha yang dikenalkan Rosa. Wafid dipertemukan dengan Idris oleh Rosa pertama kali pada malam ia digerebek KPK. Selama ini, Wafid mengenal Rosa sebagai seorang pengusaha dari perusahaan swasta. Wafid, menurut Erman, tidak mengenal atasan Rosa. Erman juga mengatakan, menurut Wafid, cek senilai Rp 3,2 miliar itu merupakan dana talangan untuk membiayai kegiatan Sea Games, sementara anggaran dari APBN belum turun. Sebagai Sekretaris Menegpora, kata Erman, Wafid mencari dana talangan dari pihak luar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

    Gantikan Yusril Jadi Ketum PBB, Fahri Bahcmid Fokus Jaring Kandidat Pilkada

    Nasional
    APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

    APEC 2024, Mendag Zulhas Sebut Indonesia-Korsel Sepakati Kerja Sama di Sektor Mobil Listrik dan IKN

    Nasional
    Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

    Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

    Nasional
    Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

    Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

    Nasional
    Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

    Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

    Nasional
    Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

    Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

    Nasional
    GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

    GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

    Nasional
    Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

    Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

    Nasional
    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

    Nasional
    PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

    PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

    Nasional
    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

    Nasional
    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

    Nasional
    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    [POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com