Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gedung, LSM Somasi DPR

Kompas.com - 03/04/2011, 13:06 WIB

2011.4.3. Icha Rastika. Soal Gedung, LSM Somasi DPR

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Tim Advokasi Koalisi APBN (Anggaran Pendatapan dan Belanja Negara) untuk Kesejahteraan rakyat melayangkan somasi kepada pimpinan DPR terkait rencana parlemen membangun gedung baru dengan anggaran Rp 1,138 triliun.

Mereka menuntut agar dalam waktu paling lama tujuh hari DPR memutuskan untuk membatalkan rencana pembangunan gedung, membatalkan proses tender, dan menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia.

"Dengan ini kami mensomasi Pimpinan DPR, Ketua, Wakil Ketua Beserta Seluruh Anggota Badan Urusan Rumah Tangga, Presiden, Menteri Keuangan, dan Pimpinan Fraksi DPR," ujar anggota Tim Advokasi Koalisi APBN untuk Kesejahteraan Rakyat, Ridwan Darmawan dalam jumpa pers di Jakarta, Minggu (3/4/2011).

Ridwan melanjutkan, jika tidak ada itikad baik dari DPR untuk melaksanakan somasi, sejumlah LSM tersebut akan melayangkan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. "Berupa gugatan warga negara dan legal standing terhadap pimpinan DPR dan Badan Urusan Rumah Tangga DPR dan pihak lain yang bertanggung jawab secara hukum," ujarnya.

Seusai jumpa pers, koordinator investigasi dan advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi menambahkan, mereka yakin menang jika gugatan hukum terhadap DPR dilayangkan. Namun, sebelum mengugat, sejumlah LSM itu sengaja melayangkan somasi sebagai peringatan untuk melihat keseriusan anggota dewan yang mengaku menolak rencana pembangunan.

"Karena kan banyak anggota dewan menolak di publik. Ini serius enggak mereka menolak, nanti ada surat ke kita, di situ keseriusan mereka kila lihat, jangan statement saja. Kalau mereka menjawab somasi kita serius, enggak jadi digugat," papar Ucok.

Sejumlah LSM yang tergabung dalam Tim Advokasi Koalisi APBN untuk Kesejahteraan Rakyat adalah Fitra, Indonesia Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), Prakarsa Masyarakat untuk Negara Kesejahteraan dan Pembangunan Alternatif (Prakarsa), Perkumpulan Inisiatif, Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), dan Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK).

Seperti diketahui, DPR berencana membangun gedung baru dengan anggaran Rp 1,138 triliun. Anggaran tersebut, menurut sejumlah LSM merupakan anggaran multi year yang menggunakan anggaran belanja negara selama dua tahun.

"Anggaran 2010 sebesar Rp 383 miliar, dan 2011 APBN sebesar Rp 800 miliar, jadi total Rp 1,1 triliun," kata Ucok.

Rencana pembangunan gedung ini kemudian menuai kontroversi karena dinilai memboroskan anggaran negara. Sejumlah suara penolakan terdengar baik dari para aktivis maupun para akademisi. Sejumlah fraksi di DPR juga mulai menyatakan ketidaksetujuannya. Hanya Partai Demokrat, Golkar, PKS, dan PKB yang mendukung rencana pembangunan.

 

Baca juga Priyo, dari Buku, Gunung, hingga Perkutut

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com