Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paloh: Nasdem Lebih Besar dari Golkar!

Kompas.com - 01/02/2011, 18:40 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum organisasi kemasyarakatan (ormas) Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh mengapresiasi digelarnya Rapat Pimpinan Nasional perdana yang berakhir pada Selasa (1/2/2011) ini. Ia mengatakan, Rapimnas yang dihelat Nasdem lebih besar daripada Rapimnas Partai Golkar.

"Saya terkesan dengan Rapimnas yang dipimpin Ferry Mursyidan Baldan. Lebih besar dari partai saya, Partai Golkar. Perlu diketahui, partai saya masih partai Golkar. Ada yang bilang partai PDI, Partai Demokrat, ya sudahlah saya Golkar, memangnya kenapa?" katanya disambut tepuk tangan anggota Nasional Demokrat yang hadir, di Jakarta Convention Centre, Jakarta Selatan.

Dikatakan Paloh, Nasional Demokrat adalah ormas yang mengerti politik dan juga berpolitik. Tergabung dalam ormas tersebut, anggota dari berbagai partai politik.

"Inilah suasana kita, hiruk pikuknya keberadaan kita. Dengan lintas partai, daerah, profesi, dan sebagainya," katanya.

Nasional Demokrat, kata Paloh, tidak terjebak pada warna hitam atau putih. Namun berada pada warna pelangi dengan beragam pilihan warna. Meskipun menghimpun keberagaman latar belakang politik, menurut Paloh, Nasional Demokrat dapat bertahan dan lebih baik jika terus menjaga kebersamaan anggota.

"Mengedepankan kepentingan yang lebih besar dari misi yang kita bawa sendiri. Saya hanya minta tidak berlebihan, jangan khianati diri saya. Ini penting karena tidak ada artinya semua ini ketika kita tidak konsisten dengan prinsip yang diyakini," kata mantan Ketua Dewan Penasihat DPP Partai Golkar ini.

Paloh kembali menegaskan bahwa ormas besutannya itu tidak akan menjadi partai politik.

"Saya katakan ormas sebagai ormas. Dia jelas ormas mengerti politik dan berpolitik," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com