Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cikeas-Istana Sebaiknya Pakai Helikopter

Kompas.com - 17/07/2010, 13:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, terkait adanya keluhan masyarakat soal iring-iringan Patroli dan Pengawalan (Patwal) yang terkadang menimbulkan kemacetan, mempertimbangkan usulan penggunaan helikopter sebagai moda transportasi dari Cikeas-Istana-Cikeas. Hal ini dikatakan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (17/7/2010).

"Ya, itu (usulan menggunakan helikopter) tentu saja kami dengar. Presiden juga telah mendengar usulan semacam itu. Nanti akan kita pertimbangkan. Dilihat situasi dan kemungkinan-kemungkinannya. Ini sebagai suatu masukan, akan tetap didengar dan diperhatikan," kata Julian.

Julian mengatakan, usulan tersebut dipandang sebagai salah satu opsi untuk menghindari kompleksitas kemacetan yang disebabkan iring-iringan Patwal Presiden. "Apakah ini sudah perlu atau apakah ini solusi terbaik, atau masih ada alternatif lain, kami pertimbangkan," tambahnya.

Menurut Julian, Presiden, jauh hari sebelum ada keluhan soal Patwal Presiden di Surat Pembaca Kompas, telah meminta petugas untuk sedapat mungkin mengupayakan agar iring-iringan pengawalannya tak menimbulkan kemacetan.

"Presiden, sebelum ada Surat Pembaca Kompas, sudah mengatakan agar pengawalan sedapat mungkin tidak menciptakan kemacetan di jalur-jalur yang dilewati. Presiden mengatakan, tidak harus jalan disterilisasi lama sebelum iring-iringan melintas," katanya.

Ditambahkan Julian, "Sering kali Presiden berangkat dari kediaman pukul 05.00 semata-mata untuk menghindari kemacetan di jalur-jalur yang dilewati. Ketika kembali ke Cikeas, kadang dilakukan malam hari, pukul 21.00, setelah jam-jam sibuk."

Presiden, sambung Julian, juga telah menekankan agar jumlah kendaraan iring-iringan Patwal ditekan seminimal mungkin. "Jika ada menteri atau staf khusus yang ikut Presiden, diupayakan untuk masuk ke dalam mobil yang ada, tidak menggunakan mobil sendiri," katanya. Julian membantah bahwa Presiden selalu kembali ke kediaman setiap hari.

"Sesungguhnya, mungkin tidak banyak yang tahu, Presiden mayoritas tinggal di Istana Negara. Beliau kembali ke kediaman jika ada kegiatan yang sifatnya nonformal. Umumnya, Presiden di Cikeas hanya akhir pekan," kata Julian.

Seperti diwartakan, Hendra, melalui Surat Pembaca Kompas, Jumat (16/7/2010), mengeluhkan kemacetan yang kerap dialaminya akibat iring-iringan Patwal Presiden. "Sebagai tetangga dekat Pak SBY, hampir saban hari saya menyaksikan arogansi Patwal iring-iringan Presiden di jalur Cikeas-Cibubur sampai Tol Jagorawi.... Pak SBY yang kami hormati, mohon pindah ke Istana Negara sebagai tempat kediaman resmi presiden. Betapa kami saban hari sengsara setiap Anda dan keluarga keluar dari rumah di Cikeas. Cibubur hanya lancar buat Presiden dan keluarga, tidak untuk kebanyakan warga," tulisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

    Nasional
    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

    Nasional
    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

    Nasional
    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com