Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Politik Panggung Belakang" Tentukan Hasil Akhir Century

Kompas.com - 13/02/2010, 10:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam dua pekan ke depan, Pansus Angket Kasus Bank Century akan menyelesaikan tugasnya dan menyampaikan kesimpulan akhir kepada publik. Sebelum menuju ke garis akhir, pada Senin (15/2/2010) mendatang, fraksi-fraksi akan membacakan pandangan akhirnya.

Seperti apa hasil akhir Pansus Century? Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengatakan, ada dua arena yang akan menentukan hasil akhir Pansus Century. Dua arena tersebut adalah arena terbuka dan tertutup.

"Arena terbuka adalah arena di ruang publik yang beirisi perseteruan antara Golkar dan Demokrat. Hal ini terlihat dari perseteruan 'jual beli' isu antara eliet-elite partai mulai dari ancaman reshuffle, persoalan pajak, dan sikap Ical (Aburizal Bakrie) yang mengumpulkan elite Golkar. Ini seolah-olah Ical menantang Demokrat," kata Burhanuddin, Sabtu (13/2/2010) pagi, kepada Kompas.com.

Memanasnya perseteruan di arena terbuka ini, menurutnya, menunjukkan belum adanya kompromi pada arena berikutnya, yaitu arena tertutup di mana ada pembicaraan yang tak diketahui publik antar-para elite partai.

"Arena kedua ini tertutup. Para top level partai bertemu. Nah, pertemuan di ruang tertutup inilah yang akan menentukan hasil akhir. Istilahnya 'politik panggung belakang' yang akan memegang peranan di sini," ujarnya.

Dalam analisis Burhan, selain "politik panggung belakang", melunaknya sikap Golkar yang belakangan memanas dengan Demokrat juga akan menentukan. Sebab, Golkar dinilai sebagai parameter bersikap oleh partai koalisi. Hal itu ditunjukkan dengan berubahnya sikap PAN dan PPP pada saat penyampaian sikap awal fraksi pekan lalu.

Dua partai yang selama ini dikenal sebagai "anak baik" di koalisi berani menunjukkan sikap kritis. "Sikap Golkar yang juga terlihat kompak dengan PKS, menstimulasi PAN dan PPP yang awalnya lunak kemudian berani sedikit 'membangkang'. Maka, saya menduga, target Demokrat saat ini adalah menundukkan Golkar karena yang dijadikan parameter bersikap oleh mitra koalisi adalah Golkar," papar Burhan.

Namun, melihat tensi politik yang semakin tinggi dalam beberapa hari terakhir, Burhan melihat kecenderungan terjadinya deadlock antar-kedua partai tersebut. "Perseteruan ini mencapai stadium kronis yang akut," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com