Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laode: Camry Sudah Sangat Mewah!

Kompas.com - 04/01/2010, 14:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum diganti Toyota Crown Royal Saloon, kendaraan dinas yang menemani para pejabat negara selama lima tahun terakhir adalah Toyota Camry. Menurut Wakil Ketua DPD, Laode Ida, Camry yang harganya sekitar Rp 500 juta, sudah terlalu mewah. Maka, ketika diberikan mobil dinas baru, Crown, yang harganya jauh lebih tinggi, Laode memilih mengembalikannya.

"Camry itu sudah mewah sekali. Perdana Menteri Malaysia saja, menurut info yang saya dapat, mobilnya harganya 200 juta, ada yang 190 jutaan," kata Laode, Senin (4/1/2010), di Ruang Pimpinan DPD, Jakarta.

Mobilitas pejabat, menurutnya, menempuh jarak yang tak terlalu jauh. Jika bertugas ke luar kota, kendaraan sudah disediakan di daerah yang menjadi tujuan. "Jadi tidak alasan bermewah-mewah," kata Laode yang hari ini mengembalikan Crown ke Setjen DPD untuk segera dikembalikan ke negara.

Ia berpendapat, sangat tidak logis mengganti Camry dengan Crown yang harganya mencapai Rp1,3 miliar. Apakah sempat "mencicipi" Crown yang nangkring di garasi rumah selama satu minggu?

"Sempat, saya sempat tes jalan 2 km sekitar rumah. Tapi, masih lebih luas Camry, dengan beda harga 700-800 juta lebih mahal Crown. Rasanya uang sejumlah itu besar. Sensitifitas terhadap kondisi rakyat tidak ada. Hakikat pejabat bukan untuk menikmati kemewahan," katanya.

Alasan bahwa penggantian mobil dinas untuk meningkatkan kinerja pejabat, menurutnya tidak tepat. Kinerja tak berkorelasi dengan kendaraan yang digunakan, tetapi kegigihan kerja yang bersangkutan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com