JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan, Fraksi Partai Demokrat yang mengincar posisi pimpinan panitia khusus (pansus) hak angket atas kasus dana talangan Bank Century senilai Rp 6,7 triliun menyalahi etika politik.
Effendi pun memberikan analogi sederhana. Dapatkah seseorang yang mengantre belakangan di sebuah loket tiket pertandingan bola memilih lokasi tempat duduk sesuai keinginannya?
"Ini etika politik. Kalau pimpinan pansus diambil alih (Fraksi Partai Demokrat), etika politik telah hilang dari rumah rakyat. Apa pun alasan Anda, mereka melupakan etika politik," ujar Effendi kepada para wartawan, Kamis (26/11) di depan Ruang Wartawan DPR RI, Jakarta.
Effendi menambahkan, "Jadi, kalau ada yang pura-pura masuk hanya untuk memasukkan angin (penggembosan), kami akan terus memantaunya."
Menurut Effendi, pihak yang berhak memimpin pansus adalah orang-orang yang menjadi inisiator awal hak angket.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.