Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Dur, Bill Clinton, dan Joko Tingkir

Kompas.com - 16/05/2017, 17:54 WIB

Awal November 1999, di dalam pesawat dari Amerika Serikat kembali ke Jakarta, saya menemui presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid. Gus Dur mempersilakan saya duduk di sampingnya. Perjalanan ini merupakan yang kedua kali semenjak Gus Dur dilantik menjadi presiden, 20 Oktober 1999. Sebelum ke AS, Gus Dur bersama rombongan berkeliling ke negara-negara di Asia Tenggara.

Di dalam pesawat itu, Gus Dur menceritakan pembicaraannya dengan Presiden AS Bill Clinton. Di tengah ceritanya, mendadak Gus Dur mengatakan, "Saya ini sebenarnya keturunan Joko Tingkir." Joko Tingkir, pendiri dan sultan pertama Kerajaan Pajang. Setelah menjadi Sultan Pajang, ia bernama Sultan Hadiwijaya.

Sampai sekarang, sejarah resmi belum mencatat di mana Joko Tingkir dimakamkan. Namun, masyarakat beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur meyakini adanya makam Joko Tingkir di wilayah mereka. Misalnya, sejumlah orang di Lamongan, Jawa Timur, punya keyakinan Joko Tingkir dimakamkan di kawasan Pringgoboyo, sekitar 10 kilometer dari pusat kota Lamongan. Namun, ada pula yang meyakini makam di Kecamatan Pringgoboyo itu adalah petilasan atau tempat untuk bertapa Joko Tingkir sebelum menjadi raja.

"Saya sering menengok petilasan Joko Tingkir di Pringgoboyo, Lamongan," kata Gus Dur. "Joko Tingkir adalah salah satu tokoh legendaris dalam sejarah awal Kerajaan Islam di tanah Jawa," ujar Gus Dur seraya memetakan silsilah keturunan dari Joko Tingkir sampai dirinya.

Selasa, 9 Mei 2017, saya bertemu dengan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi Partai Golkar, Eni Maulani Saragih, di Pondok Pesantren Idhotun Nasyi'in di Desa Sugihwaras, Lamongan. Pemimpin Pondok Pesantren itu, KH Abd Fattah, mengajak saya dan Eni ziarah ke makam atau petilasan Joko Tingkir di Pringgoboyo. Kami didampingi juru kunci tempat itu yang bernama Kusmadi. Juru kunci itu dan KH Abd Fattah sangat yakin Joko Tingkir dimakamkan di tempat ini. "Tujuh hari sebelum Gus Dur dilantik jadi presiden, beliau datang ke makam ini," kata Kusmadi menunjuk makam yang terletak di belakang sebuah masjid. Tak jauh dari masjid itu ada rawa luas.

KH Abd Fattah dan Kusmadi mengatakan, di rawa itulah dulu Joko Tingkir berkelahi dengan 100 buaya setelah bertapa di tempat tersebut. Kemenangan ini membawa Joko Tingkir menjadi Raja Pajang pertama. Di masa lalu, rawa itu bagian dari tepi Bengawan Solo. Lamongan adalah salah satu kabupaten yang dilintasi Bengawan Solo. "Banyak orang yang berziarah ke makam Joko Tingkir ini di kemudian hari jadi tokoh atau pemimpin di Indonesia," kata KH Abd Fattah. "Gus Dur setelah lengser juga masih beberapa kali datang ke Pringgoboyo," kata Kusmadi.

Banyak orang di Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadikan tempat-tempat penting Joko Tingkir sebagai makam atau petilasan. "Tapi, yang penting bagi Gus Dur, Joko Tingkir adalah simbol perjuangan rakyat kecil untuk menggapai kursi tertinggi kerajaan. Ini yang perlu direnungkan," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf. Selamat merenung di bulan Mei ini. (J Osdar)

(Baca juga: Belajar Menyikapi Perbedaan dari Gus Dur, Cak Nur, dan Buya Syafi'i)
---
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 16 Mei 2017, di halaman 2 dengan judul "Gus Dur, Bill Clinton, dan Joko Tingkir".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com