Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Berpotensi Usung AHY pada Pilpres, Ini Kata PAN, PKB, dan PPP

Kompas.com - 08/05/2017, 11:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrat berpotensi mengusung Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pemilihan Presiden 2019.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menanggapi kemungkinan angka presidential threshold (ambang batas pencalonan presiden) sebesar 0 persen.

Adapun pada Pilkada DKI Jakarta 2017, tiga partai selain Partai Demokrat turut mengusung AHY sebagai calon gubernur. Tiga partai itu yakni Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Bagaimana tanggapan tiga partai tersebut terkait kemungkinan majunya AHY pada pilpres?

Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno tidak berkomentar banyak. Menurut dia, pembahasan soal presidential threshold bahkan masih belum selesai dibahas oleh Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Undang-Undang (RUU Pemilu) dan pemerintah.

"Saya kira masalah PT ini masih dibahas di DPR dan pandangan PAN perlu adanya PT agar presiden yang diusung parpol memiliki dukungan, baik parlemen maupun rakyat," kata Eddy saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (8/5/2017).

Sementara itu, PKB menilai hal itu menjadi hak Partai Demokrat. Wakil Sekretaris Jenderal PKB Daniel Johan menuturkan, pihaknya belum melakukan pembahasan pilpres 2019 karena momentumnya masih jauh.

"Bagi kami, itu sepenuhnya keputusan Demokrat," kata Daniel.

Hal serupa diungkapkan Sekretaris Jenderal PPP Arsul Sani. Menurut Arsul, pengusungan calon presiden merupakan hak masing-masing parpol.

Adapun koalisi PPP dan Demokrat, kata dia, sebatas Pilkada DKI Jakarta putaran pertama. Sedangkan koalisi tersebut kini sudah selesai.

"Jadi soal selebihnya, seperti koalisi pilpres maka itu sesuatu yang masih jauh dan belum pernah sedikit pun disinggung di antara kedua parpol ini," ucap Arsul.

Saat ini, PPP sebagai bagian dari koalisi pendukung pemerintah masih fokus untuk menyukseskan Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Jika pemerintahan ini berhasil dan elektabilitasnya tinggi di masyarakat maka prioritas PPP logisnya adalah mendukung pencalonan kembali Pak Jokowi jika beliau akan kembali jadi capres," ucapnya.

(Baca juga: Demokrat Anggap AHY Punya Modal untuk Maju pada Pilpres 2019)

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan menuturkan, ambang batas pilpres sangat krusial dalam memengaruhi peta politik pencapresan di pemilu 2019. Ia merasa saat ini di DPR lebih banyak partai yang menginginkan PT sebesar 0 persen.

Menurut dia, Partai Demokrat siap bila harus mengusung capres sendiri jika PT ditiadakan.

Saat ditanya apakah putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang bakal diusung, Hinca tak langsung menjawab. Namun, Hinca juga tak membantah.

(Baca: Jika "Presidential Threshold" 0 Persen, Demokrat Berpotensi Usung AHY)

"Beliau (AHY) punya pengalaman September sampai Februari di DKI (Pilkada DKI Jakarta), cepat sekali. Tapi juga cepat sekali melahirkan dia sebagai orang yang dikenal. Bahkan di daerah juga seperti di Kepulauan Riau dan kamu lihat sendiri di NTB, antusiasme masyarakat tinggi sekali kan," kata Hinca.

Kompas TV Alasan Agus Yudhoyono Menangis Saat Mengundurkan Diri dari TNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com