Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Minta Keterangan, Polisi Temui Novel Baswedan di Singapura

Kompas.com - 06/05/2017, 19:52 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya akan meminta keterangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan yang tengah menjalani perawatan mata di Singapura.

Kepala Polri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, tim sudah dikirim ke Singapura, Sabtu (6/5/2017).

"Hari ini kalau tidak salah ada tim ke Singapura. Saksi terpenting adalah Novel sendiri," ujar Tito di TMP Kalibata, Jakarta, Sabtu.

(baca: Masinton Sebut Novel Baswedan Beri Keterangan Palsu di Sidang E-KTP)

Sejak insiden terjadi pada 11 April 2017 lalu, polisi belum meminta keterangan Novel secara mendetail. Hal tersebut dikarenakan kondisi Novel masih belum memungkinkan diperiksa.

"Kita ingin menggali lagi, mungkin dia ingat wajahnya seperti apa, kendaraannya seperti apa, setelah itu kita kembangkan lagi," kata Tito.

Penyidik, kata Tito, juga mendalami motif pelaku menyiram wajah Novel. Tim juga akan bertanya kepada Novel siapa yang berpotensi melakukan hal tersebut.

(baca: Ini Pesan Novel Baswedan untuk DPR)

Polisi menggali apakah Novel punya konflik dengan pihak tertentu.

"Mungkin juga terkait dengan pekerjaan yang berpotensi untuk terganggu dan kemudain tersangka melakukan serangan dalam rangka memengaruhi proses hukumnya mungkin," kata Tito.

Hampir sebulan berlalu, polisi belum juga menangkap pelaku yang menyiram wajah Novel dengan air keras.

Polisi sempat memeriksa dua orang mencurigakan yang tertangkap CCTV rumah Novel. Namun, setelah diperiksa, ternyata keduanya merupakan petugas penagih hutang.

Saat hari kejadian, keduanya terkonfirmasi tidak berada di sekitar lokasi. Oleh karena itu, penyidik menyatakan keduanya tidak terkait dalam kasus ini.

Kompas TV Tak Lelah Melawan Rasuah - Rosi (Bag 4)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com