Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Jokowi Menuju Indonesia Emas 2045...

Kompas.com - 27/03/2017, 15:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meyakini ekonomi Indonesia akan mencapai puncak kejayaannya pada 2045 yang akan datang.

Demi menuju "Indonesia emas", Presiden Jokowi memaparkan tahapan pembangunan nasional ketika berpidato pada pembukaan Rakernas Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), di Ballroom Ritz Carlton Hotel, Jakarta, Senin (27/3/2017).

"Pertama, sebagai pondasi, kita akan bangun infrastruktur. Ini sangat penting sekali," ujar Jokowi.

Pembangunan infrastruktur diyakini bisa meningkatkan daya saing produk Indonesia. Sebab, biaya logistik serta transportasi akan lebih murah lantaran konektivitas yang tinggi.

Saat ini, pemerintah terus mengerjakan proyek infrastruktur, mulai dari pelabuhan, jalan tol, bandar udara dan pelabuhan. Sejalan dengan pembangunan fisik, pemerintah juga membangun sumber daya manusia.

Jokowi menyebutkan, pada 2030 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Sebanyak 52 persen penduduk di Indonesia merupakan usia produktif.

"Oleh sebab itu saya mengingatkan, siapa pun nanti pemimpinnya, yang namanya pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci dalam rangka mengantarkan kita pada Indonesia emas di 2045," ujar Jokowi.

Tahap kedua, yakni pembangunan industri pengolahan. Pembangunan industri pengolahan diyakini memberikan nilai tambah bagi produk dalam negeri yang berimbas positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Nanti pada tahapan itu, jangan ada dari kita yang berjualan barang mentah. Semuanya harus minimal barang setengah jadi. Kelapa sawit jangan sampai kita kirimnya CPO terus. Turunannya CPO harus dikerjakan, entah sabun, minyak goreng kosmetik, silakan," ujar Jokowi.

"Jagung juga sama. Jangan sampai kita kirim dalam bentuk bahan mentah. Buat makanan, entah makanan ternak atau apa. Semuanya harus masuk ke industri pengolahan seperti itu," kata dia.

Tahap terakhir, Indonesia akan fokus pada pembangunan industri jasa. Salah satu sektor yang akan sangat menguntungkan adalah jasa pariwisata.

Saat ini, pemerintah tengah membangun sejumlah destinasi wisata di Tanah Air. Misalnya Mandalika, NTB; Pulau Komodo, NTT; Kepulauan Seribu, DKI Jakarta; Danau Toba, Sumatera Utara; dan sebagainya.

"Kekuatan kita di Indonesia ini sebenarnya di industri pariwisata. Anak-anak muda masuklah ke industri ini karena sangat menjanjikan," ujar Jokowi.

Diketahui, masing-masing dari ketiga tahapan tersebut terbagi atas 10 tahun pelaksanaan.

Kompas TV IHSG Cetak Rekor Baru

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Nasional
KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

Nasional
KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Nasional
21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

Nasional
Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Nasional
Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Nasional
Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Nasional
Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com