Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Pemadam Kebakaran Berupaya Kuras Genangan Air di Makam Hasyim

Kompas.com - 16/03/2017, 17:35 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu unit mesin sedot air portable milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) pemadam kebakaran Cinere dikerahkan guna menguras air yang menggenang di liang lahat utama yang disiapkan untuk peristirahatan terakhir mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) almarhum KH Hasyim Muzadi.

Liang lahat tersebut berlokasi di sebelah gedung Sekolah Tinggi Kulliyatul Quran yang ada di area kompleks Pesantren Al Hikam 2, Jalan H Amat, Kelurahan Kukusan, Beji Kota, Depok, Jawa Barat.

Komandan regu UPT Pemadam Cinere, Boim mengatakan, pihaknya sebelumnya mendapatkan kabar melalui sambungan telefon dari petugas Kantor Dinas Pemadam Kota Kembang untuk begerak ke kediaman Hasyim Muzadi.

Petugas tersebut, kata Boim, menginformasikan bahwa liang lahat utama yang telah dipersiapkan keluarga tidak hentinya mengeluarkan air. Oleh karena itu, dibutuhkan bantuan untuk melakukan pengurasan.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Warga menguras air yang menggenangi liang lahat yang dipersiapkan untuk KH Hasyim Muzadi di kompleks Pondok Pesantren Al Hikam II, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3/2017). KH Hasyim Muzadi meninggal karena sakit dan akan dikebumikan di komplek Pondok Pesantren Al Hikam II Depok.
"Diperintahkan ke lokasi, untuk sedot air yang di makam, di sini. Kami kerahkan personil empat orang untuk membantu dan portabel (alat sedot air), satu unit," kata Boim disela pengurasan yang dilakukan, Kamis (16/3/2017).

Menurut Boim, pengurasan air yang menggenang tidak akan memakan waktu lama. Namun menurut Boim, hal ini berbeda pada makam tersebut. Sebab air yang ada di liang lahat itu tetap menggenang meskipun sudah dilakukan penyedotan sejak bebebrapa menit lalu.

"Kalau air diam, cepat, tapi karna air mengalir makan waktu juga," kata dia.

Untuk diketahui, kondisi tanah pada liang lahat utama itu dulunya merupakan bekas rawa. Oleh karena itu, ketika dilakukan penggalian maka tanah tersebut masih me geluarkan air, karen di dalam tanahnya masih menyimpan air.

Pihak keluarga juga telah menyiapkan liang lahat cadangan yang berlokasi tepat di sebelah utara Masjid Pesantren Al Hikam 2 yang masih berada di area kompleks tersebut.

Kompas TV Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, KH Hasyim Muzadi tutup usia, Kamis (16/3) pagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com