Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Nilai Jawa Barat Strategis untuk Menangkan Pemilu 2019

Kompas.com - 08/03/2017, 15:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menilai Jawa Barat sebagai wilayah strategis dalam pemenangan pemilu nasional, yakni pemilu legislatif dan pemilu presiden.

"Jawa Barat letak strategisnya itu, pertama penyangga Ibukota, yang kedua pemilihnya yang sangat luar biasa banyak, hampir 40 juta," ucap Sohibul saat ditemui di Depok, Rabu (8/3/2017).

"Jadi kalau bisa menang di Jawa Barat, sama dengan memenangkan hampir 20 persen suara di Indonesia," kata dia.

Sohibul mengatakan, saat ini jumlah penduduk di Jawa Barat mencapai 46 juta jiwa. Dari situ diperkirakan jumlah pemilihnya sebanyak 38 juta.

Karena itu, Sohibul menyatakan, kontestasi Pilkada Jabar 2018 mendatang sangat penting maknanya bagi PKS dan partai politik lainnya.

Ia menambahkan, dalam bursa pencalonan di Pilkada Jabar 2018, PKS telah mengerucutkan pilihannya pada lima nama.

Sohibul pun meyakini kelima nama yang telah dikerucutkan itu memiliki integritas, kapabilitas, dan akseptabilitas yang tinggi di mata masyarakat Jabar.

(Baca juga: Presiden PKS Akui Ridwan Kamil Ingin Maju di Pilkada Jabar)

Terlebih, PKS menargetkan angka 12 persen perolehan suara nasional pada pemilu legislatif 2019. Tentunya, kata Sohibul, kemenangan di Pilkada Jawa Barat akan memudahkan mereka meraih target tersebut.

"Makanya, misalnya kami bisa menang di Jawa Barat itu juga menjadi loncatan untuk bisa menang di level nasional," ujar Sohibul.

Kompas TV PKS: Kami Tetap Oposisi Pemerintah!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian Hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com