Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Retno Bantah Sembunyikan Pedang Emas Pemberian Raja Salman

Kompas.com - 08/03/2017, 14:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi membenarkan Kerajaan Arab Saudi memberikan sebilah pedang berwarna kuning keemasan. Meski demikian, Retno menegaskan bahwa pedang itu bukan untuk dirinya sebagai personal, melainkan untuk negara.

"Pedang itu adalah lambang persahabatan dari negara Arab Saudi dengan Indonesia," ujar Retno di Kompleks Istana Presiden, Rabu (8/3/2017).

"Pedang itu tidak diberikan kepada saya," lanjut dia.

Lagipula, setelah menerima pedang itu, Retno langsung berkoordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Luar Negeri. Kepada Irjen kementeriannya, Retno melaporkan penerimaan pedang itu.

(Baca: Polri Akan Beritahu KPK soal Pedang Emas dari Raja Salman)

"Oleh Irjen Kemenlu nantinya, apakah akan dicatatkan sebagai barang milik negara dan sebagainya, itu silakan," ujar Retno.

Retno menampik menutup-nutupi pemberian pedang oleh Saudi itu. Bahkan setelah menerimanya, Retno memfoto pedang dan menyebarkannya melalui ponselnya.

"Kalau misalnya ada sesuatu yang ingin saya sembunyikan, enggak usah saya potret toh? Kan kalau dipotret ada buktinya," ujar Retno.

(Baca: Kapolri Sebut Cenderamata dari Arab Saudi Bukan Pedang Emas)

Retno juga heran ada masyarakat yang ribut bahwa pedang itu terbuat dari emas. Padahal, Retno sendiri belum memastikan apakah pedang itu benar terbuat dari emas atau hanya berwarna keemasan.

Soal terbuat dari emas itu sendiri, Retno mengaku penasaran. Sebab, saat menerimanya, ia sama sekali tidak berpikir pedang itu terbuat atau dilapis emas.

"Makanya saya heran pada saat sudah ribut, baru tadi pagi saya lihat lagi. Memang warnanya kuning. Saya sendiri tidak melihat itu sejak diberikan," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com