Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Akan Menyambut Raja Salman di Bandara Halim

Kompas.com - 23/02/2017, 14:09 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo akan menyambut langsung Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud setibanya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu (1/3/2017).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Natsir mengatakan, penyambutan langsung oleh Presiden Jokowi dikarenakan kunjungan Raja Arab Saudi ini sangat bersejarah.

Sebab, raja Arab Saudi kali terakhir berkunjung ke Indonesia pada 47 tahun silam.

Penyambutan langsung oleh Jokowi, lanjut Armanatha, menandakan hubungan kedua negara yang sangat dekat.

"Kalau kita lihat, kita negara yang memiliki populasi Islam terbesar di dunia. Arab Saudi rumah dari Tanah Suci sehingga (merupakan) satu hal yang sangat baik, wajar bila Bapak Presiden menyambut di airport," kata Armanatha di Kantor Kemenlu, Jakarta, Kamis (23/2/2017).

(Baca: Raja Arab Saudi Bawa 1.500 Orang ke Indonesia, Siapa Saja?)

Setelah penyambutan di bandara, lanjut Armanatha, pada hari yang sama, Jokowi dan Raja Arab Saudi akan melakukan pertemuan bilateral di Istana Bogor, Jawa Barat.

Selanjutnya, Raja Salman akan melakukan kegiatan lain di Jakarta, seperti berkunjung ke Gedung DPR, bertemu pengusaha, dan berkunjung ke Masjid Istiqlal.

Lalu pada 4-9 Maret, Raja Arab dan rombongan akan bertolak ke Bali untuk berlibur di sana.

(Baca: Ke Indonesia, Rombongan Raja Arab Akan Naik 6 Boeing dan 1 Hercules)

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, ini adalah kali pertama Presiden Jokowi menjemput langsung kepala negara di bandara.

Ini merupakan balasan karena saat Jokowi berkunjung ke Arab Saudi pada September 2015 lalu, Raja Salman juga menjemput langsung di Bandara Internasional King Abdul Azis.

"Presiden akan menganugerahkan bintang kehormatan tertinggi Republik Indonesia kepada Raja Salman karena ketika Presiden melakukan kunjungan ke Arab Saudi, Presiden juga mendapatkan kehormatan tertinggi dari Kerajaan Arab Saudi," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (21/2/2017) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com