Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumarsono Ungkap Alasan Banyak Pemilih di DKI yang Belum Terdaftar

Kompas.com - 02/02/2017, 21:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menyatakan, banyak pemilih di Jakarta yang belum terdaftar karena sebagian besar tinggal di apartemen dan ada pula yang menjadi korban penggusuran.

Karena tinggal di apartemen, banyak warga yang belum terdata sebab alamatnya tidak tercantum jelas seperti rumah tapak.

Bagi mereka yang digusur, sebagian besar disinyalir telah kembali ke kampung halaman.

"Bagi mereka yang belum mendaftar, kebanyakan karena tinggal di apartemen-apartemen. Berikutnya korban penggusuran, ternyata pulang kampung, dan dicari enggak ada," kata Sumarsono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2/2017).

Namun, ia mengaku saat ini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan sejumlah antisipasi mengenai hal tersebut.

Saat ini, ia telah menginstruksikan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) mendatangi apartemen-apartemen yang ada di Jakarta untuk melakukan pendataan.

"Jadi, kami kejar sekarang mereka berada di mana, dan bagi mereka yang belum mendaftar, di apartemen-apartemen kami panggil, atau kami jemput untuk didata," ujar Sumarsono.

"Jika belum melakukan perekaman E-KTP, kami proses langsung agar bisa mendapat surat keterangan dari Disdukcapil. Itu semua dalam rangka memenuhi hak pilih," kata dia.

Sementara itu, ia mengaku masih kesulitan memproses pemilih yang digusur karena saat ditelusuri ke lokasi penggusuran juga tidak jelas keberadaannya.

"Intinya kami terus berusaha supaya semua bisa mendapat hak pilih dengan terdaftar secara resmi. Kami masih kejar terus warga Jakarta yang belum terdaftar," ujar Sumarsono.

Kompas TV Polisi Perketat Pengamanan Kampanye Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com