Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Perusahaan Besar Buat Pabrik, Konsesi Lahannya Tetap di Rakyat

Kompas.com - 02/02/2017, 13:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah terus mendorong percepatan redistribusi lahan di Indonesia untuk rakyat. Hal ini dilakukan untuk pemerataan dan mengurangi kesenjangan ekonomi.

"Pemerintah akan beri 12,7 juta hektare kepada masyarakat, konsesi akan diberikan kepada masyarakat, bukan perusahaan besar," ujar Jokowi dalam acara pembukaan konferensi Forum Rektor Nasional di JCC, Jakarta Pusat, Kamis (2/2/2017).

Diketahui, dari target 12,7 juta hektare lahan, sebanyak 12.300 hektare telah didistribusikan bagi rakyat dan 12.000 hektare untuk perhutanan sejak tahun 2015. Jokowi kemudian menyebutkan sejumlah daerah yang lahannya sudah diredistribusi.

"Sudah saya mulai di Kabupaten Pulau Pisang, Kalimantan Tengah. Dibagi-bagi ke kelompok-kelompok tani. Ada yang diberi 400 hektare, 1.300 hektare," ujar Jokowi.

 

(Baca: Jokowi: 12,7 Juta Hektar Lahan Hutan Akan Dibagikan kepada Masyarakat)

Jokowi mengakui, kebijakannya memberikan lahan ke rakyat merupakan kebijakan baru. Pasalnua, pemerintahan sebelumnya selalu memprioritaskan konsesi lahan kepada perusahaan-perusahaan besar.

Jokowi juga tidak mempersoalkan jika perusahaan besar membangun manufaktur di atas tanah yang izin konsesinya ada di tangan rakyat. Justru, perusahaan besar dan rakyat pemilik lahan bisa bekerja sama.

"Dulu, perusahaan besar diberikan (konsesi) langsung bikin pabrik. Sekarang, perusahaan yang besar silakan membuat pabrik. Tapi konsesinya tetap di rakyat. Silahkan perusahaan besar bekerja sama dengan rakyat," ujar Jokowi.

"Inilah sebuah kerja sama, gotong royong yang ingin kita wujudkan agar gini ratio kita menjadi sempit," lanjut dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com