Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PAN Mengaku Gunakan Uang Suap untuk Tur Eropa dan Umrah

Kompas.com - 23/01/2017, 13:46 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Amanat Nasional (PAN), Andi Taufan Tiro, mengaku dua kali menerima suap terkait proyek di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek di Maluku dan Maluku Utara tersebut diusulkan melalui program aspirasi anggota Komisi V DPR.

Andi bahkan menyebut bahwa uang yang ia terima telah ia gunakan untuk tur keliling Eropa dan melaksanakan umrah.

Hal tersebut diakui Andi saat bersaksi di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (23/1/2017). Andi menjadi saksi untuk terdakwa mantan Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara, Amran HI Mustary.

"Sudah saya gunakan ke Eropa dengan istri saya. Sempat saya bayar dua kali untuk umrah sama istri. Setelah itu, saya lupa karena biasanya pengeluaran itu tidak tercatat," ujar Andi.

(Baca: Amran Diminta Pejabat Kementerian PUPR untuk Tutup Mulut soal Suap Proyek)

Andi mengatakan, ia pernah dua kali menerima suap terkait program aspirasi untuk proyek di Maluku dan Maluku Utara yang berada di bawah Kementerian PUPR. Pertama, uang diberikan oleh Direktur PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir. Penyerahan uang dilakukan di ruang kerja Andi di Gedung DPR RI.

Menurut Andi, ia tidak menghitung uang dalam amplop yang diserahkan Khoir. Namun, ia sempat melihat uang tersebut terdiri dari mata uang dollar Singapura.

"Setelah mereka pulang, saya buka dan lihat isinya pecahan SGD, dan kemudian saya buka brankas saya, dan saya masukan uang ke brankas," kata Andi.

(Baca: Damayanti Ungkap Komisi V Ancam Anggaran Kementerian PUPR jika Usulan Tak Dipenuhi)

Pemberian kedua, menurut Andi, diserahkan oleh tangan kanan Amran HI Mustary, Imran S Djumadil. Uang diserahkan di Kalibata, Jakarta Selatan.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), uang dalam amplop yang diserahkan Khoir sebesar Rp 3,5 miliar. Sementara itu, uang dari Imran sebesar Rp 1,1 miliar.

Kompas TV Jadi "Justice Collaborator", Damayanti Divonis Lebih Ringan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

PAN Klaim Dapat Jatah 4 Menteri, Zulkifli hingga Viva Yoga Mauladi

Nasional
SYL Klaim Tak Pernah 'Cawe-cawe' soal Teknis Perjalanan Dinas

SYL Klaim Tak Pernah "Cawe-cawe" soal Teknis Perjalanan Dinas

Nasional
Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Ribut dengan Dewas KPK, Nurul Ghufron: Konflik Itu Bukan Saya yang Menghendaki

Nasional
Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Kemenag Kecewa 47,5 Persen Penerbangan Haji yang Gunakan Garuda Indonesia Alami Keterlambatan

Nasional
Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Klarifikasi Korps Marinir soal Kematian Lettu Eko, Akui Awalnya Tak Jujur demi Jaga Marwah

Nasional
Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Anies dan Sudirman Said Sama-sama Ingin Maju Pilkada DKI, Siapa yang Mengalah?

Nasional
Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Bertolak ke Sumbar, Jokowi dan Iriana Akan Tinjau Lokasi Banjir Bandang

Nasional
Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Dititip Kerja di Kementan dengan Gaji Rp 4,3 Juta, Nayunda Nabila Cuma Masuk 2 Kali

Nasional
Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Jabat Tangan Puan dan Jokowi di Tengah Isu Tak Solidnya Internal PDI-P

Nasional
Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis 'Mercy'

Saat Anak Buah Biayai Keperluan Pribadi SYL, Umrah hingga Servis "Mercy"

Nasional
26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

26 Tahun Reformasi: Robohnya Etika Bernegara

Nasional
Soal Perintah 'Tak Sejalan Silakan Mundur', SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Soal Perintah "Tak Sejalan Silakan Mundur", SYL: Bukan soal Uang, tapi Program

Nasional
Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

Nasional
[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

[POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

Nasional
MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com