Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pilih Saya, kalau Tidak, Hati-hati Kalian"

Kompas.com - 19/01/2017, 13:07 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Pilih saya, kalau tidak, hati-hati kalian!," begitulah pesan penutup Bhre Bramantyo (Bibam) saat mengkampanyekan dirinya sebagai calon Presiden RI.

Tetapi, kampanye itu hanya berupa simulasi penyelenggaraan pemilu yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, Jakarta, Kamis (19/1/2017).

Bibam merupakan salah satu murid SMP Cikal Cipayung Jakarta Timur yang ikut dalam kegiatan program "Mas Didi" alias Masyarakat Sadar Demokrasi Sejak Dini yang diselenggarakan KPU.

Substansi program ini adalah menanamkan dan memperdalam pengetahuan masyarakat, termasuk bagi anak-anak, perihal demokrasi dan kepemiluan.

Bersama murid-murid lainnya, Bibam mengikuti berbagai kegiatan, seperti dialog serta "mencicip" pengalaman menggunakan hak pilihnya dengan cara mencoblos pada surat suara.

Ditemui di sela acara, salah seorang pengajar SMP Cikal, Mimin Sri Wahyuni, menilai, kegiatan pemahaman seputar demokrasi dan kepemiluan merupakan hal penting untuk disampaikan kepada anak-anak.

Sebab, kelak mereka akan tumbuh dewasa dan menjadi bagian dari proses demokrasi.

Dengan mengikuti kegiatan ini, ia berharap nantinya para anak didik akan memiliki bekal yang cukup mengenai demokrasi dan pemilu.

"Kami memang ingin menanamkan pentingnya menggunakan hak suara. Ketika mereka dewasa nantinya, mereka harus menjadi pemilih yang cerdas dan tidak ikut-ikutan. Maka dari itu harus tahu berbagai prosesnya," ujar Sri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com