Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Timsel Terima Data Rekam Jejak Calon Komisioner KPU-Bawaslu dari KPK

Kompas.com - 17/01/2017, 18:25 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Tim Seleksi calon Komisioner Pemilihan Umum (KPU) dan calon anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Betti Alisjahbana menyambangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Timsel meminta data dari KPK soal rekam jejak 36 nama calon komisioner KPU dan 22 calon anggota Bawaslu periode 2017-2022 yang telah lolos seleksi tahap II.

"Hari ini kami sudah dapatkan data-datanya dari KPK, besok kami akan mulai wawancara anggota Bawaslu, kemudian mingu depan akan wawancara angota KPU," kata Betti di gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/1/2017).

Menurut Betti, data tersebut akan digunakan oleh Timsel untuk memilih colon penyelenggara pemilu yang berintegritas dan independen.

Timsel akan memilih 14 orang calon Komisioner KPU dan 10 orang calon anggota Bawaslu untuk diserahkan ke Presiden Joko Widodo.

"(Datanya) ada termasuk LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara), ini masih kami simpan datanya karena kami akan buka bersama-sama. Jadi dari sini akan kami rapatkan," ucap Betti.

Selain KPK, untuk menelusuri rekam jejak, Timsel juga meminta bantuan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Intelijen Negara (BIN), koalisi pemantau pemilu dan masyarakat.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, rekam jejak yang telah ditelusuri KPK menjadi bagian penting dari proses seleksi calon penyelenggara pemilu.

KPK, lanjut Febri, berharap hasil seleksi penyelenggara pemilu yang tengah berlangsung dapat berdampak pada proses politik di Indonesia.

"Ini penting untuk mendukung agar ke depan penyelenggaraan proses politik di Indonesia yang dilakukan KPU dan Bawaslu diisi oleh orang-orang yang punya integritas dan kredibilitas," ujar Febri.

Adapun nama-nama para calon anggota yang lolos seleksi tahap II dapat dilihat di laman kemendagri.go.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

Nasional
KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Pakar: Jika Revisi UU Kementerian Negara atau Perppu Dilakukan Sekarang, Tunjukkan Prabowo-Gibran Semacam Periode Ke-3 Jokowi

Nasional
21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

21 Persen Jemaah Haji Indonesia Berusia 65 Tahun ke Atas, Kemenag Siapkan Pendamping Khusus

Nasional
Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Jokowi Sebut Impor Beras Tak Sampai 5 Persen dari Kebutuhan

Nasional
Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Nasional
Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Nasional
Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com