JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso telah merancang buku sosialisasi antinarkoba untuk tingkat TK, SD, SMP hingga SMA.
Buku tersebut dibuat akhir tahun lalu atau sekitar tiga bulan setelah Waseso dilantik sebagai Kepala BNN.
Dirasa mendesak diperlukan, Waseso mengajukan buku tersebut ke Menteri Pendidikan dan Kebudayan saat itu, Anies Baswedan. Harapan Waseso, buku itu masuk dalam kurikulum 2016.
"Tapi 2016 ternyata tidak masuk ke dalam kurikulum," ujar pria yang populer disapa Buwas dalam acara diskusi di Kantor Kepala Staf Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2016).
(Baca: Budi Waseso: Narkoba Beredar karena Ketidaktahuan, seperti Ajaran Dimas Kanjeng)
Padahal, saat menyerahkan buku itu, lanjut Buwas, Anies mengatakan mendukung program sosialisasi antinarkoba BNN.
"(Anies Baswedan bilang) Iya iya saja. Tapi realisasinya kan enggak ada," ujar Buwas.
Merasa 'mentok' di Anies, Buwas kemudian mengajukan buku tersebut kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Ternyata hasilnya sama: tidak terealisasi.
Buwas kemudian melaporkan kerjanya ke Presiden Jokowi. Ia berharap Presiden mewujudkan program sosialisasi antinarkoba pada kurikulum tahun mendatang.
Buwas juga akan berkoordinasi lagi dengan Mendikbud saat ini demi mengegolkan sosialisasi antinarkoba itu.
Dari TK hingga SMA
Buku itu sendiri dirancang oleh para pakar pendidikan di Indonesia. Setiap jenjang pendidikan, konten sosialisasi antinarkoba berbeda.
Semakin tinggi jenjang pendidikan, maka konten sosialisasinya semakin dalam.
(Baca: Budi Waseso: Presiden Jokowi Sudah Setuju BNN Jadi Setingkat Kementerian)