Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Tim Pemenangan Ahok-Djarot Pilih Ruhut Sitompul Jadi Jubir

Kompas.com - 05/10/2016, 13:26 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota tim pemenangan pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Syaiful Hidayat, Charles Honoris, mengatakan, Ruhut Sitompul merupakan sosok yang tepat untuk menjadi juru bicara (jubir).

Hal itu disampaikan Charles setelah tim pemenangan Basuki (Ahok)-Djarot yang terdiri dari PDI-P, Golkar, Nasdem, dan Hanura resmi menetapkan Ruhut sebagai jubir.

"Saya kira Pak Ruhut sosok yang layak sebagai jubir karena dia politisi yang dikenal luas oleh publik," kata Charles di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Charles mengatakan, ia memang menghubungi Ruhut untuk memintanya sebagai juru bicara Ahok-Djarot.

(Baca: Ruhut Sitompul Jadi Jubir Ahok-Djarot, Ini Komentar Demokrat)

Sebelum menelepon Ruhut, Charles mengaku sudah membicarakannya terlebih dahulu dengan Ketua Tim Pemenangan Prasetio Edi Marsudi.

"Sebelumnya, saya dengan Pak Pras diskusi terkait nama-nama jubir. Setelah itu, kami konfirmasi satu-satu dan Pak Ruhut bersedia. Kami tentu senang Pak Ruhut mau jadi jubir kami," ujar Charles. 

Ia menambahkan, sejak awal Ruhut telah mendeklarasikan pilihan pribadinya untuk mendukung Ahok-Djarot pada Pilgub DKI.

"Ini pilihan dan aspirasi Pak Ruhut dan kita tampung. Sekali lagi kami senang Pak Ruhut mau jadi jubir," tutur Charles.

Kompas TV Ruhut Sitompul Jadi Jubir Tim Sukses Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com