Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hakim di Perkara Saipul Jamil Bantah Bersepakat Kurangi Vonis

Kompas.com - 29/09/2016, 22:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Hakim yang memimpin penanganan perkara Saipul Jamil, Ifa Sudewi, membantah membuat kesepakatan dengan pengacara Saipul untuk mengurangi vonis hukuman penyanyi dangdut itu dengan imbalan sejumlah uang.

"Tidak pernah menyampaikan ke Bertha berapa vonis Saipul dan tidak pernah mengatakan vonis yang sesuai itu 2-3 tahun," kata Ifa saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Kamis (29/9/2016).

Ifa menjadi saksi untuk ketua tim pengacara Saipul Jamil, Kasman Sangaji, yang bersama-sama dengan Berthalina dan Samsul Hidayatullah didakwa menyuap Rohadi selaku panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Rohadi disebut menyiapkan uang sebesar Rp 50 juta untuk mengatur susunan majelis hakim dan menjadi perantara suap Rp 250 juta untuk hakim Ifa Sudewi untuk mempengaruhi putusan perkara Saipul.

Namun, Ifa mengakui anggota tim pengacara Saipul, Bertha, pernah menemuinya di depan ruang kantornya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara untuk meminta penangguhan penahanan.

Ifa sebelumnya sudah mengenal Bertha sebagai istri hakim tinggi Karel Tuppu.

"Suatu hari Bu Bertha maksa menerobos ke ruangan saya, saya katakan, 'Loh Bu, ada apa? Jangan ketemu saya'," ucap Ifa.

"Dia katakan, 'Sebentar-sebentar, Bu. Saya hanya mau mengajukan penangguhan penahanan'. Saya sampaikan, 'Nanti saja diajukan di persidangan'," kata dia.

Ifa menuturkan bahwa Bertha kemudian menanyakan putusan eksepsi. Ifa menjawab, "Sudah nanti saja di persidangan, dan penangguhannya diajukan ya, Bu. Nanti saja di persidangan".

"Bertha kemudian mengatakan akan mengajukan bukti Saipul seharusnya bebas. Katanya dia punya bukti korban ini bukan anak-anak, kami mengobrol di depan ruangan saya dan saat itu dia membawa selembar kertas," ungkap Ifa.

Dalam dakwaan, Ifa selaku ketua majelis hakim dan juga Wakil Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Utara ketika itu, disebut bertemu dengan Bertha pada 13 Juni 2016.

Dalam pertemuan itu Ifa memberikan beberapa arahan. Antara lain, menilai eksepsi tim penasihat hukum sudah memasuki pokok perkara dan perkara Saipul berat karena korbannya anak dan dipantau oleh KPAI.

Selain itu, menyarankan tim penasihat hukum membuktikan korban Dede Sulton bukan anak-anak agar Ifa dapat membantu dengan menggunakan Pasal 292 KUHP dan menjatuhkan putusan seringan-ringannya.

"Saya hanya mengatakan, 'Bu penangguhannya nanti ya, Bu, Kita lihat dulu alasannya'. Kemudian saya sampaikan begini, 'Kalau saya sih tidak pernah mengabulkan penahanan'. Maksudnya agar dia segera pergi karena dia terus nyerocos," ucap Ifa tentang pembicarannya saat bertemu Bertha.

"Apakah saksi pernah berikan arahan agar fokus korban bukan anak-anak?" tanya jaksa penuntut umum KPK Afni Carolina.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Hari Pendidikan Nasional, Serikat Guru Soroti Kekerasan di Ponpes

Nasional
Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Bukan Staf Ahli, Andi Gani Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Anies Belum Daftar ke PKB untuk Diusung dalam Pilkada DKI 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com