Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Membangun yang "Keras", Jokowi Ingin Bangun yang "Lunak"

Kompas.com - 23/08/2016, 17:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melihat, ada pandangan publik bahwa dirinya hanya fokus kepada pembangunan "yang keras-keras".

"Yang keras-keras", kata Jokowi, adalah infrastruktur di Indonesia. Misalnya proyek jalan tol, jembatan, jalur rel kereta, irigasi dan lain-lain.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat bertemu dengan sejumlah budayawan tanah air di Galeri Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (23/8/2016).

"Pemerintah sekarang ini dipandang hanya fokus kepada percepatan pembangunan infrastruktur, hal-hal yang keras keras saja," ujar mantan Wali Kota Solo itu.

"Menurut pandangan Bapak Ibu juga mungkin seperti itu," lanjut dia.

Jokowi tidak menyebut pandangan publik tersebut benar atau salah sepenuhnya. Justru dalam pertemuan inilah, Jokowi ingin mendapatkan masukan dari para budayawan tentang pembangunan 'yang lunak-lunak'.

"Pada sore hari ini, saya ingin mendapatkan masukan, mendapatkan input, agar pembangunan infrastruktur yang lunak, infrastruktur yang tidak keras itu juga bisa kita mulai," ujar Jokowi.

Infrastruktur 'lunak' yang dimaksud Jokowi itu adalah budaya. Kebudayaan, kata dia, juga tidak boleh lepas dari fokus pembangunan.

Kebudayaan, kata Jokowi, menunjukan identitas sebuah bangsa. Namun, Jokowi mengakui bahwa infrastruktur yang menjadi tempat perkembangan budaya di penjuru Indonesia belum maksimal.

"Infrastruktur budaya yang ada di daerah, di beberapa tempat yang saya lihat memang pada kondisi yang tidak memungkinkan untuk kita bisa berekspresi dengan baik," ujar Jokowi.

Taman budaya misalnya. Jokowi melihat infrastruktur itu belum memberikan kontribusi besar bagi pembangunan budaya sendiri.

Pantauan Kompas.com, pertemuan antara Jokowi dan para budayawan itu dimulai sekitar pukul 16.10 WIB. Hingga pukul 117.00 WIB, acara masih berlangsung.

Budayawan yang tercatat hadir, yakni Arswendo Atmowiloto, Sri Edi Swasono, Jim Supangkat, Franz Magnis Suseno, Susanto Mendut, Al-Azhar, Teuku Kemal Fasya, Garin Nugroho, Djaduk Ferianto, Acep Panca Dahana dan Mudji Sutrisno.

Kompas TV Jokowi Nonton Konser Slank di Danau Toba
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com