Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memupuk Kebanggaan Indonesia

Kompas.com - 15/08/2016, 08:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS - Sebelum dikibarkan pada peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI, Rabu (17/8), di Istana Merdeka, Jakarta, bendera duplikat Sang Saka Merah Putih yang disimpan di Monumen Nasional aka‎n dikirab menuju Istana Merdeka dengan kereta kencana Ki Jaga Karsa. Itulah rangkaian prosesi Kirab Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih, yang akan menyertai peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Ke-71 RI pada Rabu mendatang.

Kereta kencana berwarna hitam milik Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, itu ditarik empat kuda. Pengiringnya ada 177 orang. Pada Sabtu (13/8), kereta kencana bersama pengiringnya pertama kali berlatih dalam rangkaian prosesi kirab bendera pusaka dan detik-detik proklamasi‎, mulai dari ruang dalam Monas hingga tangga di sebelah barat Istana Merdeka.

Bertahun-tahun, upacara peringatan hari kemerdekaan dirasakan relatif monoton. Kali ini, pemerintah ingin menyajikan sesuatu yang berbeda dengan salah satu tujuan lebih membuka akses bagi rakyat. Upacara yang biasanya formal ditampilkan lebih menghibur dan membumi. Hadirnya kereta kencana Ki Jaga Karsa, yang juga dilepas dengan ritual oleh masyarakat dan pimpinan daerah di Purwakarta, ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda pada peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan ‎tahun ini.

Selain pelibatan masyarakat dan mereka yang disebut teladan terhadap lingkungannya, pemerintah juga ingin memberikan warna melalui prosesi budaya, busana yang dikenakan, tari-tarian yang kolosal, dan hiburan untuk menyemarakkan suasana peringatan Hari Kemerdekaan Ke-71 RI.

Nilai perjuangan

Presiden Joko Widodo memang meminta agar duplikat bendera pusaka diarak dari Monas hingga Istana Merdeka sehingga rakyat bisa menghayati kembali nilai-nilai perjuangan para pendiri bangsa dan pengorbanannya. ”Idenya, bendera sebagai simbol negara bukan hanya sekadar selembar kain, tetapi sebagai simbol negara yang patut dihormati dan sakral,” papar Kepala Sekretariat Presiden Dharmala Djumala.

Wujud dari kedekatan dengan rakyat, dilakukan dengan mengundang masyarakat umum lebih banyak daripada pejabat, dengan perbandingan 70 persen masyarakat umum dan 30 persen pejabat pemerintah. Para inspirator pembangunan masyarakat juga akan diundang. ”Dulu pernah dengar enggak ada yang namanya suster apung. Dia itu pahlawan, tetapi tidak pernah kita tahu. Padahal, orang seperti itu perlu kita hormati,” ujar Djumala mencontohkan.

Sejumlah nama masuk dalam daftar, termasuk siswa dan mahasiswa yang berprestasi juara Olimpiade Matematika dan Olimpiade Sains. Anak-anak dari sejumlah daerah juga diundang ke Istana untuk menampilkan berbagai tarian daerah, seperti Papua Barat, Bengkulu, Jawa Timur, dan Banten. Mereka yang pernah menjadi juara lomba karya ilmiah remaja LIPI juga akan diundang hadir.

Masa ke masa

Ada sejumlah perbedaan penyelenggaraan upacara dari masa ke masa. Data Pusat Informasi Kompas (PIK), pada era Presiden Soekarno, pidato HUT RI digelar di depan rakyat. Tahun 1945, pidato kemerdekaan disampaikan di Gedung Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Tahun 1946-1949, pidato tersebut disampaikan di depan rakyat di Gedung Agung, Yogyakarta. Selanjutnya, Soekarno lebih banyak menyampaikan pidato di halaman Istana Merdeka, Jakarta, kecuali tahun 1963, Soekarno berpidato di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com