Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2016, 09:55 WIB

Oleh: Gun Gun Heryanto

Semula langkah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) lebih terang akan melaju dari jalur perseorangan di pemilihan Gubernur DKI mendatang.

Belakangan pernyataan Ahok dan kelompok relawan yang bergabung di Teman Ahok mulai menimbulkan enigma ke mana langkah pencalonannya akan ditentukan.

Dilema datangdi saat tersedia dua jalur yang sama-sama memungkinkan mengusung Ahok: partai ataupun perseorangan.

Kerja berjejaring Teman Ahok mencapai target pengumpulan dukungan lebih dari 1juta KTP (19/6/2016) meski masih harus diverifikasi administratif dan faktual.

Di saat bersamaanada tiga partai yang siap mendukungdan mengusung: Golkar, Nasdem, dan Hanura dengan kumulasi 24 kursi di DPRD DKI. Keadaan ini dimaknai sebagai sumber daya politik Ahok sekaligus ujian terberat dalam menunjukkan wajah autentiknya sebagai politisi.

Pita Mobius

Tak dimungkiri, Ahok menjadi titik pusaran kontestasi elektoral Pilkada DKI. Bukan semata-mata karena dia petahana, melainkan realitasnya Ahok sanggup memunculkan atmosfer baru dalam mencari dukungan politik di luar mesin partai.

Sekelompok orang yang mengatasnamakan Teman Ahok mengaku tergerak mendukung dan menyediakan jalur alternatif di tengah corak partai yang feodal, oligarkis, dan transaksional dalammenetapkan kandidat.

Sikap relawan Teman Ahok cukup menyentak publik kala itu, yakni ingin mengusung Ahok dari jalur perseorangan.

Karena itu, mereka membentuk gugus kerja pengumpulan KTP warga DKI agar melampaui syarat minimum: 532.000 KTP.

Dalam perjalanannya, apresiasi pun mengalir deras di tengah pandangan sebagian pihak yangnyinyir dan mempertanyakan kemurnian gerakan politik kerelawanan ala Teman Ahok ini.

Ada dua faktor menarik dari model gerakan Teman Ahok sehingga memperoleh ”tempat” di sebagian warga DKI.

Pertama, menjadi model gerakan literasi politik karena melibatkan partisipasi masyarakat. Bernard Crick dalam Essays on Citizenship (2000) mencatat literasi politik sebagai senyawa pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Crick menegaskan literasi politikbukan sekadar pengetahuan politik, melainkan cara membuat warga efektif dalam kehidupan publik dan dorongan menjadi aktif dan partisipatif baik resmi maupun di arena publik yang sifatnya sukarela.

Kemasan politik kerelawanan inilah yang jadi stimulan ampuh bagi sebagian warga DKI memberi dukungan pada inisiatif kerja Teman Ahok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com