Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/07/2016, 09:55 WIB

Kedua, gerakan ini diangkat media dan kerap didiskursuskan sebagai kritik keras padapola pencalonan kandidat oleh partai. Singkat kata, gerakan Teman Ahok beresonansi dan jadi katalisator bagi pihak yang ingin mengusung ulang Ahok ke periode kedua jabatannya.

Di level wacana, ia sempat diasosiasikan sebagai gerakan deparpolisasi meski perkembangannya terbantahkan karena Teman Ahok mau berbagi peran dengan partai yang juga merapat mendukung Ahok.

Masalah substansial justru terjadi usai Teman Ahok mencapai target 1 juta KTP. Gerakan kerelawanan Teman Ahok ibarat berjalan menyusuri pita Mobius.

Meminjam istilah matematikawan Jerman, August Ferdinand Mobius, pita Mobius merupakan obyek topologis yang hanya memiliki satu sisi atau permukaan dan satu komponen perbatasan.

Mobius terbentuk saat ujung pita disambung menyerupai lingkaran. Sebelum direkatkan, salah satu ujungnya diputar terlebih dahulu sehingga saat menyatu akan menyerupai angka delapan yang ditidurkan.

Pita dengan karakter non-orientable objectini membuat kita bergerak dari satu sisi dan tak akan pernah berakhir di satu tepian pembatas, tetapi bergerak ke sisi dari permukaan yang sama.

Secara politik, mengikuti alur Mobius membuat kita tak memiliki orientasi akhir yangmenjadi sisi pembatas tujuan gerakan ini apa.

Bahkan, secara politik kita bisa saja seolah-olah bergerak menyusuri jalannya sendiri, padahal realitasnya menyusuri skenario pihak lain yang secara sengaja menjadikan obyek permainan politiknya melingkar bak pita Mobius.

Permainan ala pita Mobius ini pernah mengilhami film Perancis, Mobius, besutan sutradara Eric Rochart yangbercerita tentang seorang agen badan intelijen Rusia, Grgory Lioubov (Jean Dujardin), yang dikirim ke Monako untuk mengawasiRostovski (Tim Roth), seorang bankir berpengaruh di Rusia.

Singkat cerita,ternyata Lioubovdan koleganya bergerak justru atas kehendak dan skenario intelijen Amerika.

Sangat mungkinada pihak ketiga yang jadi penunggang bebas di setiap gerakan politik kerelawanan. Karena itu, gerakan seperti Teman Ahok harus tegas dan fokus dengan niat awalnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

Nasional
Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

Nasional
Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

Nasional
Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

Nasional
DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

Nasional
Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

Nasional
Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

Nasional
Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

Nasional
Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

Nasional
Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

Nasional
Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

Nasional
Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

Nasional
Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

Nasional
Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com