Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Tak Tertipu Dengan Tawaran Vaksin Murah

Kompas.com - 16/07/2016, 16:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Pol Agung Setya meminta masyarakat tidak tergiur jika ada oknum rumah sakit yang menawarkan imunisasi dengan harga lebih murah dari biasanya.

Menurut dia, bisa jadi vaksin yang lebih murah itu bukan barang yang asli. "Kita biasanya kalau ada barang murah, kita kejar. Seperti kasus vaksin ini, ujung-ujungnya palsu," ujar Agung dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (16/7/2016).

Begitupun dengan vaksin impor yang harganya lebih mahal dari produksi perusahaan lokal yang dibuat Bio Farma.

Agung mengatakan, kebanyakan orang menganggap produk luar negeri menjamin kualitas yang lebih baik. Namun, faktanya, vaksin-vaksin yang dipalsukan justru merupakan merk vaksin impor.

"Vaksin impor dengan harga berlipat malah dikejar untuk diberikan ke anak, itu harus waspada. Di situ celah mereka mencari keuntungan," kata Agung.

Karena itulah, Agung menganggap langkah yang harus dilakukan yakni memutus rantai produksi. Kemudian, botol-botol vaksin palsu yang kerap dimanfaatkan oknum pembuat vaksin palsu juga harus dimusnahkan.

"Terkait distribusi, bahwa ketentuan tentang distribusi vaksin sudah ada dan itu BPOM dan Kementerian Kesehatan yang akan mengelola," kata Agung.

Bareskrim menyita 22 sampel vaksin palsu dari para tersangka yang diamankan. Dari 22 jenis tersebut, baru 15 di antaranya yang diperiksa di laboratorium. Hasilnya, tujuh di antaranya dipaatikan merupakan vaksin palsu.

Pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Soedjatmiko memastikan bahwa vaksin palsu yang beredar merupakan produk vaksin impor.

Sementara produk lokal buatan PT Bio Farma yang mendistribusikan vaksin ke rumah sakit pemerintah dan puskesmas dipastikan keasliannya.

Soedjatmiko mengatakan, vaksin produksi Bio Farma yang hingga saat ini tidak terbukti dipalsukan yaitu vaksin BCG, vaksin hepatitis B, vaksin polio, vaksin DT untuk anak di bawah usia tujuh tahun, dan vaksin TT untuk anak usia sekolah dan ibu hamil.

Ia pun memastikan vaksin palsu yang beredar saat ini tidak mengandung zat berbahaya yang berdampak negatif bagi kesehatan. Hanya saja anak tersebut tidak terlindungi dari penyakit sebagaimana mestinya.

Kompas TV Polisi Sita Aset 18 Tersangka Vaksin Palsu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com