Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfuz Siddiq: Muzammil sejak Awal Ingin Singkirkan Fahri Hamzah

Kompas.com - 22/06/2016, 20:06 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mahfuz Siddiq, menyesalkan sikap Ketua DPP PKS Almuzammil Yusuf yang menyatakan bahwa PKS merasa lebih baik dan lebih solid tanpa Fahri Hamzah.

"Ocehan Muzammil ini menunjukkan niat aslinya. Memang sejak awal niatnya mau singkirkan Fahri Hamzah," kata Mahfuz dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/6/2016).

Menurut Mahfuz, dengan ucapannya itu, Muzammil ingin mengatakan bahwa selama ada di PKS, Fahri menjadi sumber masalah yang mengganggu kebaikan dan kesolidan PKS.

Lalu, ketika ada pergantian kepemimpinan, muncul pikiran sebagian pihak di dalam PKS untuk menyingkirkan Fahri dari berbagai posisinya. Alasan untuk memecat Fahri pun hanya dibuat-buat.

"Sebagai kader PKS, saya menyayangkan ocehan Muzammil di media itu, apalagi ini bulan Ramadhan," ucap Mahfuz yang belakangan dicopot dari Ketua Komisi I DPR ini.

(Baca: Sebut Majelis Gadungan, Pengacara Fahri Hamzah Dinilai Hina PKS)

Mestinya sebagai ketua di DPP, lanjut Mahfuz, Muzammil menunjukkan contoh teladan bagaimana menghiasi suasana bulan Ramadhan dengan ucapan yang baik dan sejuk.

Mahfuz pun membela Fahri dengan mengungkit jasa-jasanya saat Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq pada 2013 berurusan dengan KPK atas dugaan korupsi kuota impor daging sapi.

"Fahri Hamzah yang paling depan membela LHI dan PKS, dengan risiko dicemooh banyak pihak karena dinilai melawan KPK. Lah saat itu mana suara Muzammil Yusuf?" ucap dia.

Anggota Komisi IV DPR ini pun menyarankan Muzammil tidak perlu berkomentar sana-sini soal Fahri. Ia menilai akan lebih baik proses hukum yang menyelesaikan.

(Baca: "PKS Lebih Solid Tanpa Fahri, Merasa Lebih Baik dan Menyatu")

Ketika lima petinggi PKS yang digugat Fahri menolak mediasi, tambah dia, artinya urusan ini hanya bisa diselesaikan lewat jalur hukum positif. Almuzammil Yusuf sebelumnya menganggap PKS lebih kondusif pasca-pemecatan Fahri Hamzah.

"PKS lebih solid tanpa Fahri. Merasa lebih baik dan lebih menyatu tanpa dia sekarang," kata Muzzammil di DPP PKS, Jakarta, Selasa (21/6/2016).

Menurut Muzzamil, sikap Fahri Hamzah yang menyalahi perintah partai terkait visi dan misi tidak dapat dibenarkan.

Pemecatan Fahri, kata dia, adalah keputusan internal. Keputusan tersebut diamini semua pihak, termasuk Fahri yang datang ke DPP pada 23 Oktober 2015 untuk bicara soal rotasi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Kompas TV Fahri Akui Dirinya Seperi Steve Jobs
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Prabowo Mangkir Panggilan PTUN soal Gugatan Bintang 4, Pilih Hadiri Penyematan Bintang Bhayangkara Utama Polri

Nasional
Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Respons Gerindra dan PAN Saat Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Menurun

Nasional
Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Gerindra Tak Paksakan Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jakarta

Nasional
Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Rangkaian Puncak Haji Berakhir, 295 Jemaah Dibadalkan

Nasional
Gerindra: Memang Anies Sudah 'Fix' Maju di Jakarta? Enggak Juga

Gerindra: Memang Anies Sudah "Fix" Maju di Jakarta? Enggak Juga

Nasional
Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Alasan Polri Beri Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo: Berjasa Besar

Nasional
Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Kuota Tambahan Haji Reguler Dialihkan ke Haji Plus, Gus Muhaimin: Mencederai Rasa Keadilan

Nasional
Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan 'Vina Cirebon'

Polri Klaim Penyidik Tak Asal-asalan Tetapkan Pegi Setiawan Jadi Tersangka Pembunuhan "Vina Cirebon"

Nasional
Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Menkominfo Janji Pulihkan Layanan Publik Terdampak Gangguan Pusat Data Nasional Secepatnya

Nasional
Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Terdampak Gangguan PDN, Dirjen Imigrasi Minta Warga yang ke Luar Negeri Datangi Bandara Lebih Awal

Nasional
Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Kapolri Sematkan Tanda Kehormatan Bintang Bhayangkara Utama ke Prabowo

Nasional
Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Dihukum 6 Tahun Bui, Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan Pertimbangkan Kasasi

Nasional
KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

KPK Periksa Pengusaha Zahir Ali Jadi Saksi Kasus Pengadaan Lahan Rorotan

Nasional
Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Kominfo Masih Berupaya Pulihkan Gangguan Pusat Data Nasional yang Bikin Layanan Imigrasi Terganggu

Nasional
Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Bulog Mau Akuisisi Sumber Beras Kamboja, Mentan Minta Optimalkan Potensi Domestik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com