Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hanura: Ahok Lebih Baik Tetap Maju Jalur Perorangan

Kompas.com - 20/06/2016, 15:34 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua DPP Hanura Dadang Rusdiana bersyukur, data KTP yang dikumpulkan tim relawan Teman Ahok telah melebihi target 1 juta KTP warga Jakarta.

Menurut dia, banyaknya KTP yang terkumpul menunjukkan Teman Ahok telah berusaha keras untuk mengusung petahana Basuki Tjahaja Purnama yang maju melalui jalur perseorangan dalam Pilgub DKI 2017.

“Tentunya Hanura semakin optimismis bahwa elektabilitas Ahok akan semakin meningkat dengan tercapainya angka 1 juta,” kata Dadang saat dihubungi, Senin (20/6/2016).

Ia menuturkan, capaian dukungan tersebut juga akan berdampak terhadap psikologis warga yang akan menggunakan hak pilihnya saat pilkada pada Februari 2017. Capaian tersebut menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk mendukung Ahok.

(baca: Gerindra: Dua Juta KTP Pun Kami Tak Akan Usung Ahok)

Kendati demikian, Dadang tak mempersoalkan apabila nantinya Ahok ingin mengubah haluan dari calon perseorangan menjadi melalui partai politik.

Namun, perubahan itu diharapkan dapat dikomunikasikan dengan komunitas Teman Ahok dan partai pendukungnya.

Sejauh ini, selain Hanura, Nasdem juga telah menyatakan mendukung pencalonan Ahok-Heru Budi Hartono dari jalur perseorangan.

Jika Golkar memutuskan ikut mendukung, maka tiga partai ini memenuhi syarat untuk mengusung Ahok-Heru lewat jalur parpol.

(baca: Jalur Independen atau Parpol, Heru Serahkan kepada Ahok)

Sesuai peraturan, parpol atau gabungan parpol dapat mengusung pasangan calon kepala daerah dengan perolehan kursi di DPRD minimal 22 kursi. Sementara itu, jumlah total kursi milik Nasdem, Hanura, dan Golkar adalah 24 kursi.

“Kalau mau maju dari parpol, ya silahkan. Walau sebenarnya lebih baik bila tetap maju dari jalur perorangan,” kata Sekretaris Fraksi Hanura di DPR itu.

“Kalau berubah haluan ke jalur partai pasti ada dinamika baru,” tambah dia.

Ahok sebelumnya yakin Teman Ahok tak akan kecewa jika dirinya memilih ikut Pilkada DKI Jakarta 2017 melalui jalur partai politik.

Menurut dia, Teman Ahok adalah relawan yang hanya ingin ia maju untuk memenangkan Pilkada dan tak harus melalui jalur independen.

Pernyataan itu dilontarkan Ahok menanggapi kemungkinan majunya ia lewat jalur parpol. (baca: Ahok: Rembukan Parpol dan "Teman Ahok" Usai Lebaran)

"Kebanyakan orang yang ngumpulin KTP ini bukan orang yang memaksa saya untuk melawan parpol lho, bukan lho. Mereka tahu saya kan juga orang parpol. Saya juga enggak pernah menyangkal kok," ujar Ahok di Balai Kota, Senin (20/6/2016).

Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, menyatakan bahwa pihaknya tidak akan menyandera Ahok, termasuk apabila Ahok memutuskan maju melalui jalur parpol.

Amalia mengatakan, segala keputusan untuk maju melalui jalur independen ataupun lewat jalur partai pada Pilkada 2017 tetap berada di tangan Ahok.

Kompas TV Ahok: Saya Rela Tak Dipilih Gapapah Juga
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com