Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pencurian Ikan di Natuna, Indonesia Diminta Layangkan Protes ke China

Kompas.com - 20/06/2016, 14:57 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Diplomat Senior Hashim Djalal meminta Pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap China yang berkali-kali menerobos wilayah perairan Indonesia. Terkhir, kapal China kembali tertangkap TNI AL menerobos wilayah dan melakukan pencurian ikan di Perairan Natuna, Kepulauan Riau, pada Jumat (17/6/2016) lalu.

"Harus lebih tegas, diskusi, sampaikan nota, kan ada notanya China protes, kita sampaikan protes lagi," kata Hashim usai mengikuti rapat dengan pemerintah di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan di Jakarta, Senin (20/6/2016).

Hashim menjadi salah satu ahli yang diundang oleh pemerintah unuk mengikuti rapat. Dari pihak pemeritah sendiri hadir Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Laksamana TNI Ade Supandi, serta Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.

"Yang terjadi kita hanya mau pertahankan hukum kita. China merasa tersinggung dengan itu," tambah mantan Duta Besar Indonesia untuk Kanada dan Jerman ini.

(Baca: Kemlu: Kapal China Ditangkap di Natuna karena Curi Ikan)

Hashim sendiri menilai, berkali-kalinya insiden terjadi di Laut Natuna ini karena China merasa wilayah itu merupakan Traditional Fisihing Zone mereka. Padahal, itu adalah wilayah zona ekonomi eksklusif yang menjadi hak Indonesia.

"Masalahnya sekarang ini China menganggap mereka tidak menangkap ikan di zona ekonomi Indonesia. Mereka mengatakan di traditional fishing ground China. Padahal, traditional fishing zone itu tidak diakui di hukum internasional," kata dia.

Penerobosan dan pencurian oleh kapal China di Perairan Natuna bukan kali pertama ini terjadi. Pada Jumat 27 Mei 2016 lalu, TNI AL juga menangkap salah satu kapal berbendera China yang mencuri ikan di wilayah Indonesia.

Penangkapan tersebut bahkan sempat dihalang-halangi oleh kapal penjaga pantai China. Akibat insiden tersebut, Indonesia sudah melayangkan nota protes ke China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" hingga Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com