Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Teten soal Nada Sumbang Peran Aktivis di Lingkar Istana...

Kompas.com - 15/06/2016, 08:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan aktivis yang kini berada di lingkaran Presiden. Begitu label yang melekat kepada sosok Kepala Staf Presiden (KSP) Teten Masduki.

Perjuangannya memerangi korupsi Tanah Air pasca-reformasi bersama Indonesia Corruption Watch (ICW) membawa karier Teten ke berbagai posisi, mulai dari calon kepala daerah hingga posisi saat ini, orang dekat Presiden Joko Widodo.

Sebagai mantan aktivis yang berada di lingkar kekuasaan tertinggi di negeri ini, Teten sadar banyak "nada sumbang" terhadap dirinya yang berasal dari orang-orang yang masih berada di jalur perjuangan aktivis.

Salah satunya aktivis sekaligus dosen departemen politik dan pemerintahan Universitas Gadjah Mada (UGM), Amalinda Savirani, beberapa waktu lalu.

"Ya, saya baca beritanya soal itu," ujar Teten saat berbincang santai dengan sejumlah jurnalis di Istana Kepresidenan, Selasa (14/6/2016) malam.

(Baca: Aktivis dan Akademisi di Istana Dinilai Tak Berguna dalam Dorong Perubahan)

Amalinda mengatakan, kehadiran sejumlah aktivis dan akademisi di lingkungan Istana Kepresidenan seharusnya menjadi peluang untuk mendorong perubahan di sektor demokrasi birokrasi.

Namun, ia merasakan hal yang sebaliknya. Kehadiran mereka seakan tidak ada gunanya.

"Kami punya teman di Istana, tetapi mereka itu kayak enggak berguna," ujar Amalinda dalam acara peluncuran buku Reclaiming the State di salah satu kedai kopi di Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (3/6/2016) lalu.

Tak berguna yang dimaksud Amalinda lantaran mantan-mantan aktivis dan akademisi itu tidak memberikan informasi sejumlah isu publik ke para aktivis.

(Baca: Dosen UGM Klarifikasi Pernyataan soal Aktivis dan Akademisi di Istana)

Teten meluruskan pernyataan Amalinda. Meski pernah berjuang di garis aktivis, kini dia telah memegang jabatan penting di negara ini. Seiring dengan itu, ada tanggung jawab besar yang harus ia jaga benar.

"Saya ini kan terikat. Ada banyak informasi di Istana di mana saya terikat. Enggak bisa semua bisa saya sampaikan ke publik, kecuali yang bisa saya sampaikan," ujar Teten.

"Waktu saya masih jadi aktivis, saya memang tidak mau tahu. Yang penting ada perubahan. Bahwa ada faktor lain-lain yang menghalangi, bukan urusan saya, tetapi ketika saya ada di pemerintahan, ada banyak faktor yang harus saya perhatikan. Saya kira memang begitu," lanjut dia.

Meski berubah peran, Teten menyatakan tak meninggalkan dunia aktivis. Sebagai KSP yang menggodok program-program pemerintahan, Teten terbuka dengan masukan dari siapa saja, apalagi dari para aktivis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com