Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napi Lapas Gorontalo yang Mengeroyok Polisi Positif Narkoba

Kompas.com - 06/06/2016, 14:29 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Gorontalo bernama EN ditetapkan sebagai tersangka pengeroyok Bripda M Kurniawan Noho (20).

Peristiwa itu terjadi di Lapas Gorontalo, beberapa wakyu lalu. Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, EN juga terbukti memakai narkoba.

"Perkembangan dari saksi yang diperiksa, yang satu kan sudah ditetapkan tersangka penganiayaan. Tapi dites urin, hasilnya positif gunakan ganja," ujar Kepala Bidang Humas Polda Gorontalo AKBP Bagus Santoso saat dihubungi, Senin (6/6/2016).

(Baca: Satu Napi Jadi Tersangka Pengeroyokan Polisi di Lapas Gorontalo)

Dalam razia seusai pengeroyokan, ditemukan banyak senjata tajam dan satu paket narkoba. Namun, belum diketahui pemilik paket tersebut.

"Itu didalami dari mana dan masih dikembangkan," kata Bagus.

Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar menduga, akan ada tersangka lain yang dijerat dalam kasus pengeroyokan ini.

Pasalnya, perbuatan itu tak hanya dilakukan oleh satu napi.

"Kemarin diduga pelaku lebih dari satu karena pengeroyokan. Antara lima sampai delapan orang," kata Boy.

(Baca: Banyak Ditemukan Senjata, Diduga Lama Tak Ada Razia di Lapas Gorontalo)

Bripda Kurniawan diserang narapidana di lembaga pemasyarakatan Gorontalo dengan menggunakan senjata tajam. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (31/5/2016) malam.

Pengeroyokan bermula setelah Kurniawan selesai mengawal tahanan. Saat melintas di sel lapas Gorontalo, tiba-tiba ada napi yang mengeluarkan kata-kata provokatif sehingga menyulut napi lainnya melakukan tindakan anarkis.

Kurniawan pun dikeroyok hingga beberapa anggota tubuhnya terdapat luka robek bekas sayatan benda tajam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com