Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nurdin Halid "Melupakan" Ade Komarudin

Kompas.com - 31/05/2016, 06:47 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar 2016-2019 Setya Novanto telah merilis kepengurusan di bawah kepemimpinannya pada Senin (30/5/2016) kemarin.

Novanto terpilih sebagai ketua umum pada Musyawarah Nasional Luar Biasa yang digelar di Bali pada 15-17 Mei 2016. Saat itu, pesaing tunggalnya, Ade Komarudin, memilih mundur dari pertarungan pemilihan putaran kedua.

Pasca-terpilih, Novanto berjanji akan melakukan rekonsiliasi dan mengakomodir semua kubu dalam kepengurusannya. Ditepatikah janji itu?

(Baca: Ini Daftar Pengurus Harian Partai Golkar 2016-2019)

Ada yang menarik saat pengumuman pengurus DPP Partai Golkar, kemarin. Susunan kepengurusan dibacakan loyalis Novanto, Nurdin Halid, yang didapuk menjadi ketua harian.

Setelah membacakan susunan pengurus harian, Nurdin mengumumkan daftar pengurus tiga dewan yang baru dibentuk saat Munaslub, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.

Saat membacakan susunan Dewan Pembina yang diketuai Aburizal Bakrie, Nurdin menyampaikan secara berurutan susunan anggota berikutnya.

"Wakil Ketua Theo L Sambuaga, Wakil Ketua Syarif Cicip Sutarjo, Sekretaris Fadhel Muhammad, anggota Marzuki Darusman, Budi Harsono, Priyo Budi Santoso," kata Nurdin.

Setidaknya, ada 7 anggota Dewan Pembina yang disebut Nurdin. Nama terakhir yang Nurdin sebut yakni Iris Indramukti. Tetapi, rupanya ada yang terlupa disebutkan Nurdin, yaitu Ade Komarudin yang ditunjuk sebagai Wakil Ketua I Dewan Pembina.

Nurdin pun segera melengkapinya.

"Maaf ada yang terlupa. Wakil Ketua I, Ade Komarudin," kata Nurdin.

Dalam susunan kepengurusan yang resmi terbentuk, tidak semua tim sukses Ade diakomodir.

(Baca: Duo Keluarga Cendana Pendukung Akom Juga Jadi Pengurus Golkar)

Tercatat, hanya tiga orang yang ditarik masuk yaitu Bambang Soesatyo sebagai Kabid PP Jawa II Jateng-DIY, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto sebagai anggota Dewan Pembina,  dan Siti Hediati Hariadi alias Titiek Soeharto sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar.

Pada hari pengumuman, baik Ade maupun anggota timsesnya yang ditunjuk menjadi pengurus, tak ada yang hadir.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com