Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Jokowi, Golkar Sebut Sudah Bahas Pilpres 2019

Kompas.com - 24/05/2016, 20:35 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pertemuan elite Golkar dan Presiden Joko Widodo di Kompleks Istana Kepresidenan pada Selasa (24/5/2016) petang sudah mulai membicarakan arah koalisi dalam Pemilihan Presiden 2019.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pembicaraan soal pilpres sudah mulai dilakukan sejak jauh hari karena hal tersebut merupakan rekomendasi Musyawarah Nasional Luar Biasa Golkar pada pekan lalu.

"Memang salah satu rekomendasi itu kepada Ketum dan DPP Partai Golkar untuk melakukan komunikasi politik secara efektif produktif dengan Bapak Jokowi dalam rangka untuk persiapkan pelaksanaan Pemilu 2019," kata Idrus seusai pertemuan.

"Itu yang kami sampaikan dan perlu ditindaklanjuti," ujarnya.

Sementara itu, Setya Novanto meyakini Jokowi adalah sosok yang didukung oleh rakyat. Dia meyakini elektabilitas Jokowi tidak turun hingga Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Kan kalau suara rakyat dan suara Golkar itu kan sama dengan Pak Jokowi, nah kami dukung," ucap Novanto.

Selain Novanto dan Idrus, pertemuan di Istana petang ini diikuti oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketua Harian Nurdin Halid, Bendahara Umum Robert Kardinal, dan Juru Bicara Golkar Nurul Arifin.

Kompas TV Golkar Selera Istana? - Satu Meja Eps 143 bagian 2

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com